Pandemi Covid-19 memaksa pemerintah kota untuk mengoptimalkan implementasi teknologi kota pintar (Smart City) yang mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta berbagai perangkat IoT untuk mengoptimalkan efisiensi dan layanan kota. Penerapan kota pintar membuat pemerintah lebih mudah terhubung dengan masyarakat memantau infrastruktur, fasilitas kota dan peristiwa yang terjadi di wilayahnya secara real time.
Pemerintah juga mendorong pembuatan Master Plan di 100 kota dan pembangunan sarana dan pra-sarana berbasis teknologi informasi baik dari sisi infrastruktur maupun aplikasi berteknologi demi untuk percepatan implementasi Kota Pintar yang diharapkan akan dilaksanakan diseluruh daerah.
Direktur Utama Lintasarta Arya Damar menyampaikan, Lintasarta telah hadir untuk membangun infrastruktur fundamental hampir di seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) antara lain dengan melalui fasilitas cloud infrastructures, data center, fiber optic cities. Lintasarta juga menyediakan konektivitas dan solusi IT yang dapat digunakan oleh pemerintah, industri keuangan, layanan jasa kesehatan, supply chain, dan industri lainnya.
“Kami tak akan pernah berhenti mendukung pemerataan infrastruktur Teknologi Informasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi terciptanya kota pintar secara berkelanjutan,” ujar Arya Damar, dalam acara Webinar yang membahas topik mengenai Smart and Sustainable Cities.
Pada dasarnya, pembangunan infrastruktur merupakan kunci suksesnya implementasi kota pintar di seluruh Indonesia. Selama ini, pemerintah dan sejumlah operator telekomunikasi juga telah menyediakan infrastruktur teknologi dasar.
Hal ini mencakup kabel optik, data center, maupun komputasi awan (cloud computing). Lintasarta sendiri terus melakukan pengembangan dalam memperkuat infrastruktur teknologi untuk membantu berbagai perusahaan mengembangkan bisnis salah satunya melalui Lintasarta Cloudeka yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Lintasarta Cloudeka merupakan penyedia cloud karya anak bangsa nomor 1 di Indonesia yang dapat diandalkan untuk membangun serta memelihara kemitraan yang kuat guna meningkatkan bisnis lokal melalui penyediaan layanan cloud yang menyeluruh. Melalui penggunaan cloud, para pengguna bisa menghasilkan aplikasi digital yang dapat digunakan untuk kemudahaan dalam pelaksanaan kota pintar.
Lebih lanjut disampaikan bahwa solusi smart city harus dapat diimplementasi dengan biaya yang efektif, efisien dan juga murah untuk mengatasi permasalahan urbanisasi.
Pemerintah dapat fokus menggunakan anggaran untuk implementasi solusi, bukan membangun infrastruktur. Pemerintah dapat menggunakan infrastruktur berbagipakai sehingga implementasi smart city dapat dilakukan dengan lebih cepat, biaya yang terukur dan mendapatkan fasilitas lengkap (security, back up, disaster recovery, network, dan lainnya).
Solusi smart city yang dibangun oleh pemerintah harus dibarengi dengan transformasi digital ke seluruh aktivitas pelayanan masyarakat seperti Ppnguatan kebijakan pelindungan data (GDPR), penguatan kemanan (security), edukasi digital mindset.
Dengan transformasi digital akan meningkatkan produktivitas, menciptakan inovasi, dan inklusivitas. Dengan transformasi digital, diharapkan terjadinya Digital Government (keakuratan data, dengan terimplementasinya data integration), Digital Business (pertumbuhanbisnis, dengan terimplementasinya Revolusi Industri 4.0), Digital Society (kemudahan pelayanan di bidang Pendidikan, Kesehatan, dan lainya).
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR