Sentuhan kedua untuk menghidupkan fitur self-cleaning mendorong pengguna untuk memeriksa dua kali sehingga fitur self-cleaning dapat dijalankan secara aman. Dengan sentuhan satu kali, misalnya setelah pengguna mencium asap, tombol stop atau cancel digunakan untuk memberhentikan fitur ini. Pengoperasian yang aman dari tombol stop sangat penting untuk keselamatan pengguna dan harus berfungsi secara andal dan akurat di semua lingkungan. Kebakaran yang berbahaya dapat dihindari dengan membantu untuk mengakhiri fitur self-cleaning secepat mungkin tanpa perlu interaksi multisentuh.
Memantau periferal analog tunggal lebih mudah dan lebih gampang dilakukan oleh MCU. Periferal tersebut memantau beberapa tombol dalam sistem multipleks. Satu periferal dapat memindai serangkaian tombol. Walaupun fungsionalitas ini tertanam di dalam MCU, parbrikan peralatan rumah tangga berkewajiban untuk mengembangkan dan memenuhi syarat fungsi keselamatan bersangkutan.
Pendekatan Baru terhadap Keselamatan Peralatan Rumah Tangga
Meskipun keselamatan fungsional telah diterapkan dalam peralatan rumah tangga selama beberapa tahun, kini ada opsi baru untuk memenuhi persyaratan ini: menggunakan prinsip keselamatan klasik ke antarmuka layar sentuh modern. Implementasi atau upgrade layar sentuh merupakan saat yang ideal untuk menerapkan sertifikasi Kelas B.
Rangkaian controller ATMXT336UD-MAUHA1 maXTouch dengan fitur keselamatannya yang unik menghilangkan kebutuhan untuk tombol terpisah sehingga shut off dapat diselesaikan dengan tombol“soft” di mana pun pada layar sentuh. Sementara, kemampuan untuk menghilangkan tombol, mengurangi biaya, dan menjaga fungsionalitas yang diperlukan merupakan insentif yang cukup bagi para pabrikan peralatan rumah tangga.
Antarmuka yang disederhanakan ini lebih menarik bagi para pengguna karena pendekatan terpadu ini sederhana dan lebih intuitif. Pendekatan ini juga lebih nyaman karena menghilangkan ketidakrapihan dan biaya tombol terpisah. Lebih penting lagi, fungsi shutdown dapat diubah ke bahasa alami pengguna untuk kenyamanan pengguna.
Berbeda dari alat pendeteksi asap yang memprakarsai keselamatan rumah beberapa dekade lalu, layar sentuh keselamatan fungsional Kelas B dapat memberi peringatan dan mengambil tindakan. Layar sentuh menerapkan fungsi proaktif tersebut sebelum mendeteksi asap atau sesuatu di lingkungan tanpa memerlukan interaksi manusia.
Sebagai contoh, jika pot yang berat tanpa disengaja jatuh ke kompor panas dengan pembakar induktif, secara umum, kaca tebal akan melindungi burner tersebut. Namun, sensor sentuh ITO (indium tin oxide) tipis di bawah lebih rentan dan dapat pecah. Kerusakan ini dapat menyebabkan hilangnya fungsionalitas sentuh terlokalisir di bagian tertentu dari layar sentuh atau lebih parah, seluruh sensor dapat rusak.
Controller dengan Kelas B memantau kondisi sensor sentuh secara otomatis dan real-time. Saat sensor tidak memindai sentuhan, IC memindai sensor sentuh untuk mencari jenis kerusakan lain. Saat kerusakan seperti retaknya sensor layar sentuh terdeteksi, controller memberitahu host CPU (central processing unit) sehingga alat tersebut dapat mematikan burner secara otomatis. Ini akan terjadi tanpa memerlukan intervensi operasi fail-safe oleh manusia.
Walaupun jenis fungsionalitas ini telah ada sebelumnya, host harus memicu atau meminta IC layar sentuh untuk melakukan input. Kini, IC melaksanakan fungsi ini sendiri dan mengirimkan pesan ke host kapan pun masalah terjadi. Bus message I2C khusus atau pin GPIO (general-purpose IO) pada IC terikat ke interrupt pin pada system host CPU secara otomatis dan memberikan peringatan untuk memulai shutdown. Fungsi built-in dan self-actuating safety memberikan cara untuk mencegah beberapa kondisi yang dapat mengarah pada kebakaran dapur.
Untuk lolos sertifikasi Kelas B, beberapa uji keselamatan fungsional dilakukan oleh IC layar sentuh. Salah satunya yang kunci adalah uji memori. IC layar sentuh memiliki RAM dan memori flash memory yang kecil, tetapi cukup untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan dalam aplikasi. Dalam lingkungan sekitar, sistem tertutup tidak menjalankan kode pelanggan. Untuk memenuhi sertifikasi Kelas B, ada aturan yang menentukan seberapa sering uji memori harus dijalankan, contohnya serangkaian walking 1s and walking 0s yang dijalankan di latar belakang sebagai uji pola untuk memeriksa apakah ada kerusakan RAM pada IC.
Mengelola pengujian ini adalah proses yang kompleks dan merupakan bagian dari IC Kelas B yang melaporkan peristiwa sentuh multijari secara bersamaan dan real-time. Dengan nilai yang lebih besar dari 60 Hz, 60 kali per detik, IC melaporkan sentuhan ke host saat sedang menguji RAM dan sensor di latar belakang. Pengujian yang sama dilakukan untuk menguji sel flash memory yang non-volatile.
Begitu pula misalnya denga register CPU di controller untuk memastikan alat tersebut beroperasi dengan benar. Hal ini dicapai dengan membaca dan menyimpan nilai terbaru dari register CPU dan menyimpan data di register lain yang tidak sedang diuji. Kemudian, register CPU beralih untuk memastikan setting stay yang baru. Setelah ini, nilai awal dikembalikan. Pemeriksaan ini memastikan bahwa register CPU dapat diatur dan direset ke nilai yang benar.
Hal di atas bukan merupakan daftar pengujian lengkap, tetapi memberikan gambaran jenis pengujian yang dilaksanakan oleh IC.
KOMENTAR