PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) membeberkan rencana besar dan strategi “beyond digital banking”. Salah satu inisiatifnya adalah mengembangkan aplikasi Livin’ by Mandiri menjadi aplikasi Super App.
Bank Mandiri berencana meluncurkan layanan digital retail bank yang dapat sepenuhnya melayani seluruh kebutuhan nasabah retail tanpa harus melakukan konversi menjadi bank digital (neobank). Strategi ini didukung oleh ekosistem perbankan Mandiri yang dinilai sudah mapan dan dipercaya berbagai pihak.
Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) melalui POJK No. 12/POJK.03/2021 diketahui bahwa bank digital pada dasarnya sama dengan bank umum. POJK terbaru ini mempertegas pengertian bank digital sebagai bank yang telah melakukan digitalisasi produk dan layanan (incumbent), ataupun melalui pendirian bank baru yang langsung berstatus full digital banking.
OJK tidak mendikotomikan antara bank yang telah memiliki layanan digital, bank digital hasil transformasi dari bank incumbent, ataupun bank digital yang terbentuk melalui pendirian bank baru (full digital bank).
Baca juga: Bank Mandiri Kembangkan Super App Livin’ by Mandiri, Apa Saja Kemampuannya?
Wujudkan Aplikasi Super
Dalam paparan publik yang disampaikan belum lama ini, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa perseroan akan lebih fokus memacu inovasi digital untuk meningkatkan akses nasabah kepada layanan dan produk perbankan.
Darmawan juga mengungkapkan salah satu langkah untuk mendorong layanan beyond digital banking, yaitu meningkatkan dan menyempurnakan fitur-fitur aplikasi Livin’ by Mandiri untuk menjadi sebuah aplikasi super atau super app.
Melalui super app ini, nasabah memiliki banyak opsi untuk melakukan semua transaksi secara digital melalui satu aplikasi. Menurut Bank Mandiri, super app ini rencananya akan diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan.
“Tahun ini, kita sudah memperkenalkan digital platform untuk retail banking kami dengan brand Livin’ by Mandiri, dan kita akan terus mengembangkan produk-produk dan layanan yang terintegrasi digital via Livin’,” ujar Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk.
Menurutnya, melalui pengembangan produk dan layanan yang terintegrasi di dalam super app ini, nantinya Livin’ akan menjadi satu layanan digital bank yang terintegrasi. Para nasabah Bank Mandiri dapat mengakses semua produk jasa keuangan retail banking, terutama yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan Mandiri Group.
Bank Mandiri juga mengembangkan layanan dan produk perbankan melalui Mandiri Digital untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah retail dan korporasi. Layanan untuk nasabah retail meliputi layanan buka rekening online, aplikasi Livin’ by Mandiri, kartu prabayar Mandiri e-Money, serta layanan informasi berbasis kecerdasan buatan Mandiri Intelligent Assistant (MITA) yang ada pada akun resmi WhatsApp Bank Mandiri (+628118414000). Sedangkan untuk nasabah korporasi, meliputi Mandiri Cash Management (MCM), Mandiri Internet Bisnis (MIB), Mandiri Global Trade, Mandiri Financial Supply Chain Management (FSCM) dan Mandiri Application Programming Interface (API).
“Dalam group kami, misalnya ada perusahaan asuransi, ada Mandiri Sekuritas untuk yang ingin jual-beli saham, kemudian yang ingin membeli Reksadana melalui Mandiri Manajemen Investasi, dan lain-lain. Semua layanan itu ke depannya akan diintegrasikan melalui super app Livin’ by Mandiri, termasuk juga nanti mengenai private banking, credit card business, dan yang lain, sehingga di super app kami dapat melakukan belanja, pembayaran, investasi, dan yang lain,” tambah Ahmad Siddik.
Secara terpisah, SVP Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengatakan pihaknya menyambut baik inisiatif baru Bank Indonesia dalam melakukan pilot project QRIS lintas negara dengan penerapan SNAP (Standarisasi Open Application Programming Interfaces).
Dorong Transaksi Digital di Manca Negara
Melalui inisiatif ini transaksi digital melalui aplikasi Livin’ di bidang ekonomi dan pariwisata berpotensi meningkat. Dengan SNAP, wisatawan Indonesia di luar negeri atau wisatawan mancanegara di Indonesia akan semakin mudah menggunakan uang elektronik yang diterbitkan di negara yang dikunjunginya.
“Nantinya, wisatawan Indonesia akan semakin mudah melakukan transaksi QR melalui aplikasi Livin’ di negara-negara yang sudah bekerja sama. Sebaliknya wisatawan mancanegara juga dimudahkan melakukan pembayaran melalui scan QRIS di merchant-merchant Bank Mandiri yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Bank Mandiri, digitalisasi yang all out ini mampu mendorong perseroan menjadi lebih agile dalam mengatasi dampak negatif pandemi Covid-19 sejak awal Maret tahun 2020 lalu. Hal ini tercermin dari kemampuan perseroan dalam meraih performa positif pada paruh pertama tahun 2021 ini.
Pertumbuhan transaksi digital Bank Mandiri turut menjadi penopang kenaikan perolehan margin bisnis ke depan. Berdasarkan data kinerja semester I-2021, penggunaan aplikasi Livin’ by Mandiri meningkat pesat mencapai 7,8 juta nasabah dengan nilai transaksi finansial sebesar Rp 728,9 triliun. Ini berarti terjadi pertumbuhan 59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Luncurkan Platform Digital untuk Nasabah Korporasi
Untuk meningkatkan layanan keuangan digital, khususnya kepada nasabah korporasi, Bank Mandiri sebentar lagi akan meluncurkan platform digital yang mengintegrasikan seluruh solusi untuk ekosistem bisnis nasabah korporasi ke dalam sebuah Wholesale Digital Super Platform.
Layanan Wholesale Digital Super Platform ini akan menjadi layanan digital transaction berbasis portal web, API, maupun partnership bagi nasabah UMKM, UKM, dan korporasi, yang mencakup seluruh ekosistem bisnis perusahaan baik dari sisi cash management, value chain, trade, maupun solusi spesifik pada sektor-sektor tertentu. Layanan yang komprehensif ini akan mensupport bisnis perusahaan, memberikan fleksibilitas, dan efisiensi waktu, serta keamanan transaksi.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR