Dipercaya sebagai Sales Vice President, Zebra Technologies untuk kawasan Asia Tenggara, Christanto Suryadarma akan menerapkan strategi ini.
Saat pandemi, salah satu kesulitan yang dialami perusahaan adalah tidak dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan maupun karyawan. Di sisi lain, pelanggan membutuhkan produk atau jasa. Dan ketika interaksi dengan pelanggan berpindah ke online, terjadi percepatan aliran informasi yang berhubungan dengan barang atau jasa tersebut.
“Sangat dibutuhkan kecepatan dalam menyampaikan data yang ada di edge (front end) ke belakang (back end),” ujar Christanto Suryadarma, Sales VP untuk Asia Tenggara, Zebra Technologies.
Ia mencontohkan, ketika sebuah perusahaan yang memiliki 6.000 staf penjualan salesforce dan membutuhkan data dari para sales tersebut dengan cepat dan real time. Ketika informasi dan data dari lini depan (sales) ke core system dialirkan secara manual, perusahaan akan kesulitan mengetahui dengan cepat berapa produk yang sudah terjual sehingga data di inventory pun tidak bisa diperbarui dengan cepat.
“Perusahaan harus tahu persis apa yang terjadi di lini depan sehingga mereka bisa mengantisipasi atau merespons dengan benar,” tegas Christanto. Problem yang lebih berat adalah perusahaan tidak tahu pasti berapa banyak barang yang ada di gudang sementara terjadi gangguan pada supply chain akibat pandemi.
Bantu Pelanggan Lakukan Tiga Hal
Di sinilah Zebra Technologies (Zebra) memainkan perannya. Christanto memaparkan tiga hal yang dilakukan Zebra untuk membantu pelanggannya. Yaitu memampukan perusahaan mendapatkan visibilitas terhadap aset dan orang di lini depan; menghubungkan orang di lini depan dan back-office; dan memungkinkan aset dan pekerja lebih optimal, efektif dan efisien dalam melakukan aktivitasnya.
Untuk mewujudkan tiga hal tersebut, Zebra membantu pelanggan dalam menggunakan kekuatan data guna mengetahui apakah produk yang dihasilkan atau pekerjanya mampu bisa memenuhi kebutuhan pelanggan, menghubungkan pekerja dengan pekerjaan atau aktivitasnya, dan meningkatkan workflow dan kinerja bisnis.
Terapkan 3E
Dalam menjalankan tugasnya, Christanto Suryadarma akan fokus pada dua hal: pelanggan dan mitra. “Ada satu prinsip yang sangat penting dan pernah saya terapkan di perusahaan-perusahaan sebelumnya, yaitu Engage, Enable, dan Excite,” ucap profesional yang pernah mengenyam karir di sejumlah perusahaan teknologi ternama, seperti Hewlett Packard Enterprise Asia Pacific, Microsoft Asia Pacific dan Intel Corporation Asia Pacific.
Untuk pelanggan, Christanto dan timnya akan membangun interaksi guna pengalaman terbaik dalam menggunakan produk Zebra (customer experience), membantu pelanggan menerapkan solusi Zebra sesuai konteks bisnis pelanggan, dan menyajikan solusi yang inovatif.
“Kami alokasikan dana 10% dari sales untuk kebutuhan R&D dan kami bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain untuk memberikan solusi yang inovatif guna menjawab tantangan yang dihadapi pelanggan,” imbuhnya.
Untuk urusan mitra, organisasi Sales Zebra juga akan menerapkan 3E dalam mendorong para mitranya dalam menawarkan solusi-solusi transformasi kepada pelanggan.
Sebagai Sales VP untuk Asia Tenggara, Christanto Suryadarma akan bertanggung jawab untuk mengembangkan bisnis Zebra di Asia Tenggara, yang mencakup negara-negara, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Ia juga akan memimpin penjualan melalui mitra bisnis (channel) Zebra untuk Asia Pasifik (tidak termasuk China Raya). Senior Vice President dan General Manager Zebra Technologies Asia Pasifik, Ryan Goh menyatakan bahwa Asia Tenggara adalah kawasan yang penting bagi Zebra dan terus berkembang.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR