4.Berkonsultasi dengan ahlinya
Melakukan alih-daya keamanan siber memungkinkan perusahaan untuk memperoleh sumber daya keahlian dan pengalaman yang tidak mereka miliki. Namun menurut hasil survei, hanya 29% perusahaan di Asia Pasifik yang berkonsultasi ke ahli pihak ketiga.
“Untuk memahami kerentanan, perusahaan-perusahaan harus memantau dan memindai terus menerus,” kata Leonard Kleinman, Chief Technology Officer, divisi Cortex, Asia Pacific, Palo Alto Networks.
Kleinman mengajak perusahaan untuk meninggalkan praktik-praktik pemeriksaan (keamanan) yang tidak rutin dan aktivitas keamanan yang bersifat sporadis. “Beralihlah ke pemantauan 24/7 terus menerus untuk mengimbangi kemajuan transformasi digital,” tegasnya.
Riset MIT Technology Review Insights dan Palo Alto Networks didasarkan pada sebuah survei yang melibatkan banyak industri dan dilakukan terhadap lebih dari 728 pengambil keputusan teknologi di banyak industri global, termasuk teknologi informasi, telekomunikasi, manufaktur, farmasi, layanan kesehatan, dan ritel. Survei ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan berbagai perusahaan negara dan swasta di Asia Pasifik (22%), Eropa (38%), Amerika Utara (24%), serta Timur Tengah dan Afrika (13%).
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR