Autodesk, Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan Pemerintah Indonesia bulan lalu menggelar dialog sehubungan transformasi digital dan cyber security di Indonesia. Dalam acara tersebut, dipertemukan para perwakilan dari masing-masing pihak dan sektor swasta untuk mendiskusikan transformasi digital dan cyber security dengan fokus pada sektor konstruksi. Seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini dan di sini, transformasi digital dan cyber security itu kini memang makin penting.
Fokus pada sektor konstruksi sendiri disebutkan Autodesk berhubung Indonesia merupakan salah satu pasar konstruksi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Tenggara, juga pemerintah yang secara aktif mendorong perusahaan konstruksi untuk memanfaatkan teknologi dan melakukan digitalisasi. Namun, sejalan dengan itu, cyber attack juga meningkat.
“Autodesk berkomitmen membantu pasar Indonesia dalam melakukan transformasi digital. Sejak 2018 kami sudah berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lokal seperti Waskita Karya, salah satu perusahaan konstruksi terbesar milik negara, untuk mendorong pemanfaatan solusi digital dalam sektor konstruksi,” ujar Haresh Khoobchandani (Vice President of Asia Pacific, Autodesk).
“Bersama Waskita, kami menggarap beberapa proyek nasional berskala besar, seperti waduk Temef dan proyek-proyek lain termasuk pembangunan gedung bertingkat, jalan raya, dan jalan tol. Solusi-solusi kami membantu Waskita memangkas waktu untuk gambar produksi dan rekayasa, sehingga berkontribusi pada penghematan waktu dan biaya secara keseluruhan. Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya, transformasi digital bisa menantang tanpa pengalaman dan panduan yang komprehensif, dan kami berharap bisa berbagi keahlian kami di berbagai bidang transformasi digital dengan pasar Indonesia,” tambah Haresh Khoobchandan.
“Amerika Serikat berkomitmen untuk ‘Building Back Better’ ketika kami bangkit dari pandemi. Kemitraan yang terjalin antara perusahaan-perusahaan Amerika dan Indonesia menawarkan solusi inovatif untuk mewujudkan hal tersebut, dengan mengedepankan berbagai peluang untuk kolaborasi baru, kesejahteraan yang terjaga, dan keamanan yang lebih baik bagi berbagai perusahaan, pemerintah, serta yang terpenting, masyarakat di seluruh dunia. Saya yakin kemitraan dengan perusahaan seperti Autodesk akan menjadi contoh bagaimana keahlian Amerika dapat berkontribusi untuk mengedepankan sasaran kita bersama,” kata Michael Kleine (Chargé d'Affaires, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia).
“Sesuai dengan target Bapak Presiden untuk mengembangkan ekonomi digital Indonesia, Bapak Menteri Basuki Hadimuljono sudah memberikan mandat untuk penggunaan BIM [Building Information Modelling] sebagai bagian dari transformasi digital di kementerian. Targetnya adalah untuk mewujudkan tata kelola yang baik dengan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan,” sebut Nazib Faizal (Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi, KemenPUPR).
“Sejak mengadopsi BIM, kami melihat nilainya yang besar dalam mendukung pengambilan keputusan perancangan, meningkatkan kinerja bangunan dan efisiensi proyek-proyek kami secara keseluruhan. BIM juga memegang peran kunci dalam membantu kami beradaptasi dengan lingkungan yang semakin digital pada saat ini, sehingga memastikan bahwa proyek-proyek infrastruktur penting tersebut bisa berjalan dan diselesaikan dengan keterlambatan yang minimal,” tegas Nazib Faizal.
Autodesk menambahkan; menurut suatu penelitian; organisasi, termasuk perusahaan, memiliki peluang satu dari tiga untuk mendapat cyber attack berupa malware ketika menginstal peranti lunak yang tidak berlisensi. Mengatasi cyber attack itu tidak hanya membutuhkan biaya besar, melainkan juga bisa mengganggu kepentingan nasional seperti perekonomian, infrastruktur, kesehatan masyarakat, dan keamanan. Suatu cyber attack sendiri secara rata-rata bisa membebani organisasi biaya sebesar US$2,4 juta dan waktu sampai 50 hari untuk mengatasinya.
Oleh karena itu, menggunakan peranti lunak yang berlisensi resmi tentu membantu meningkatkan cyber security. Autodesk pun mengeklaim memiliki rekam jejak implementasi transformasi digital yang sudah terbukti dalam penggunaan teknologi-teknologi canggih seperti AEC (Architecture, Engineering, and Construction) Industry Collection dan BIM 360. Keduanya merupakan bagian dari Autodesk Construction Cloud untuk mengautomasi alur kerja demi meningkatkan produktivitas.
Autodesk menekankan pula komitmennya untuk melindungi dan mengamankan data miliknya dan data milik pengguna. Autodesk mengedepankan Security Framework-nya yang mengintegrasikan fitur-fitur keamanan seperti perlindungan endpoint, manajemen identitas dan akses, patching dan hardening, serta keamanan ofensif untuk melindungi investasi pelanggan di setiap tahap. Apalagi Autodesk Security Framework tersebut diklaim dibangun dengan pengalaman lebih dari 35 tahun.
KOMENTAR