Pandemi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk cara perusahaan membangun infrastruktur digitalnya. Menurut studi Flexera pada Oktober-November 2020, sekitar 90% perusahaan enterprise memperkirakan penggunaan public cloud melebihi rencana akibat pandemi.
Data IDC pun menemukan, pendapatan layanan public cloud secara global pada tahun 2020 meningkat sekitar 24,1% dibandingkan tahun 2019. Beberapa data tersebut menggambarkan bagaimana public cloud kini menjadi bagian penting dari transformasi digital perusahaan di seluruh dunia.
Ketika adopsi public cloud meningkat, kebutuhan akan cloud security pun menjadi relevan. Menurut data MVISION Cloud milik McAfee, cyber attack terhadap akun dan layanan cloud meningkat 630% antara Januari-April 2020.
Bahkan, menurut “2021 Data Breach Investigations Report” dari Verizon, cyber security incident pada tahun 2020 lebih banyak melibatkan cloud eksternal dibanding on-premises. Accenture pun menemukan bahwa 65% eksekutif senior TI meyakini security risk dan compliance risk adalah penghambat utama dalam mendapatkan manfaat cloud sepenuhnya.
Dengan makin krusialnya cloud security, kebutuhan akan talenta di area tersebut juga meningkat. Studi Burning Glass Technologies menunjukkan, kebutuhan akan talenta di bidang cloud security akan tumbuh 115% pada lima tahun ke depan.
Hal ini sejalan dengan studi Information Systems Security Association dan Enterprise Strategy Group yang menemukan cloud security adalah keahlian cyber security yang paling mengalami kekurangan talenta.
Sertifikasi Cloud Security
Melihat data-data di atas, menjadi tenaga profesional cloud security tentunya menjadi pilihan menarik. Tidak hanya untuk saat ini, namun juga di masa depan. Namun seperti tenaga profesional lainnya pada TI, sertifikasi menjadi bagian penting untuk mendapatkan pekerjaan bagi tenaga profesional cloud security.
Terdapat aneka sertifikasi untuk cloud security. (ISC)² alias International Information System Security Certification Consortium menawarkan CCSP (Certified Cloud Security Professional). (ISC)² menyebutkan CCSP menunjukkan pemegangnya memiliki berbagai pengetahuan dan keahlian teknikal untuk mendesain, mengelola, serta mengamankan data, aneka aplikasi, dan infrastruktur pada cloud.
Microsoft Azure sebagai salah satu penyedia layanan cloud terdepan juga menawarkan sertifikasi untuk cloud security. Microsoft memiliki sertifikasi Security Engineer, yang terdiri dari empat jenis sertifikasi tingkat Associate.
Keempatnya adalah Microsoft Certified: Azure Security Engineer Associate, Microsoft Certified: Security Operations Analyst Associate, Microsoft Certified: Identity and Access Administrator Associate, dan Microsoft Certified: Information Protection Administrator Associate.
Jika Anda tertarik untuk menjadi tenaga cloud security yang profesional, apalagi yang memiliki keahlian Microsoft Azure, Anda bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan dari Microsoft di area itu. Anda bisa mendaftarkan diri di sini untuk mengikuti pelatihan di Microsoft Learn dan berkesempatan mengikuti ujian sertifikasi secara gratis.
Tidak cuma itu. Jika termasuk 500 pendaftar pertama, Anda mendapatkan voucher belanja digital yang bisa digunakan untuk menemani Anda belajar.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, buruan daftar sekarang!
Penulis | : | Cakrawala |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR