Penjualan barang-barang elektronik cenderung turun seiring berjalannya waktu dan ada beberapa model baru yang akan menggantikan model lama. Hal itu juga berlaku di pasar smartphone.
Ada dua momen yang membuat harga smartphone mengalami penurunan besar yaitu yakni ketika smartphone pertama kali dibeli dan ketika pabrikan meluncurkan produk baru. Masing-masing merek memiliki nilai depresiasi yang berbeda.
Rivalitas smartphone Samsung vs iPhone di pasar smartphone premium sudah berlangsung sejak lama. Lantas merek manakah dari Samsung vs iPhone yang harganya cepat anjlok?.
Halaman Sell Cell melaporkan kalkulasi bahwa seluruh model iPhone bisa mempertahankan nilai produk lebih baik dibanding vendor lain. Sebagai perbandingan, iPhone 12 saat ini memiliki nilai depresiasi antara 37,3 - 47,8 persen jika dijual dalam kondisi bagus.
Sementara itu, Galaxy S21 yang dirilis beberapa bulan setelah iPhone 12, disebut lebih cepat mengalami penyusutan nilai dibanding iPhone. Galaxy S21 mengalami depresiasi sekitar 48,7-52,3 persen jika dijual dalam kondisi baik.
iPhone yang dijual dalam kondisi cacat misalnya, akan mengalami depresiasi lebih tinggi sehingga nilai barang hanya sekitar 32 persen dari harga awal. Sedangkan, smartphone Samsung yang mengalami kondisi cacat kemungkinan hanya akan bernilai 13,5 persen dari harga awal.
Sebagai contoh Galaxy S21 yang dijual dengan harga 799 dollar AS atau sekitar Rp 11,5 juta, bisa mengalami depresiasi sehingga harganya menjadi 345 dollar AS (sekitar Rp 5 jutaan) jika dijual dalam kondisi cacat.
Nilai depresiasi ini juga biasanya digunakan untuk menentukan harga ketika vendor menggelar trade-in. Namun, jika ingin menjual produk dengan harga lebih tinggi dari harga trade-in, tidak ada salahnya untuk menjualnya secara mandiri ke pembeli lain seperti dikutip Sellcell.
iPhone Mendominasi
Merangkum dari Times of India, lembaga riset Counterpoint Research mengungkapkan bahwa pasar HP bekas didominasi oleh iPhone sepanjang paruh kedua 2020 lalu. Apple menguasai 44 persen pasar ponsel bekas. Sayangnya, tidak dirinci berapa persentase pangsa pasar yang diraih merek lain.
"Tidak ada penurunan besar untuk Apple di pasar ponsel bekas. Malahan, selama setahun terakhir, angkanya naik dibanding pesaingnya," jelas Jeff Fieldhack, direktur riset Counterpoint.
Source | : | times of india |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR