UMG Idealab hari ini di Jakarta menegaskan komitmennya sebagai venture builder dengan menargetkan untuk melahirkan lima startup baru di Indonesia tahun depan. Berdiri sebagai venture capital, UMG Idealab menyebutkan telah bertransformasi menjadi venture builder pada tahun 2020 lalu. Sebagai venture builder yang lebih terlibat dengan operasional startup dibandingkan venture capital, UMG Idealab tidak hanya menargetkan untuk melahirkan lima startup baru di tanah air pada tahun 2022, melainkan juga setiap tahunnya. Pada tahun 2021 ini sendiri, UMG Idealab mengeklaim telah mencetak lebih dari delapan startup baru di Indonesia.
“Awal tahun 2020 merupakan tonggak sejarah bagi kami, karena UMG Idealab telah bertansformasi menjadi venture builder. Di mana pada awal didirikan tahun 2015, UMG Idealab adalah venture capital yang berkontribusi pada solusi teknologi berkelanjutan di Indonesia. Secara rutin, kami melakukan pendanaan pada startup yang sejalan dengan visi kami,” ujar Kiwi Aliwarga (Founder UMG Idealab).
“Sejak menjadi venture builder, kami terus mendirikan startup baru dan melakukan pendampingan dimulai dari pengembangan inovasi, penyediaaan sumber daya, pelatihan manajemen, dan bantuan modal kepada startup-startup tersebut. Startup yang kami kembangkan berfokus pada tiga hal krusial, yaitu mengatasi perubahan iklim, mengatasi kesenjangan pendapatan, dan membantu UMKM bersaing secara global," sebut Kiwi Aliwarga lagi.
UMG Idealab menambahkan bahwa pengembangan startup menjadi salah satu fokus UMG Idealab berhubung startup merupakan salah satu penggerak ekonomi di Indonesia. UMG Idealab pun berencana untuk terus mencari dan membina startup yang fokus pada pengelolaan limbah, kesehatan, green energy, teknologi immersive, dan pengembangan AI (artificial intelligence).
Salah satu startup dalam ekosistem UMG Idealab adalah Autoconz. Startup ini mengedepankan teknik pembangunan bangunan dan furnitur menggunakan mesin cetak 3D. Autoconz berfokus pada pengembangan mesin cetak 3D dengan hasil akhir semen atau beton. Autoconz pun menggunakan AI dalam pengembangannya itu. Sejak berada dalam ekosistem UMG Idealab, Autoconz mengeklaim telah merasakan aneka manfaat yang membantunya berkembang.
“Kami sangat bangga berada dalam naungan UMG Idealab sejak tahun 2018. Dukungan dan mentoring UMG Idealab sangat bermanfaat dalam pengembangan inovasi teknologi di mesin cetak 3D Autoconz ini. Bersama manajemen UMG Idealab, kami menciptakan dan mengembangkan karya terbaru untuk Indonesia. Kami berharap teknologi kami dapat menjadi solusi permasalahan tanah air di bidang konstruksi, dengan sumber daya yang lebih efisien, serta polusi, dan limbah yang lebih sedikit,” pungkas Raja Rizqi Apriandi (CEO & Co-founder Autoconz).
KOMENTAR