Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat. Salah satu yang sangat terasa adalah tingginya ketergantungan masyarakat akan internet.
Saat ini, hampir semua aspek kehidupan menggunakan internet, mulai dari bekerja, belajar, sampai hiburan. Tidak heran jika kebutuhan akan jaringan internet yang lebih cepat dan lebih lebar semakin tinggi.
Hal ini tercermin dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang menyebut bahwa trafik layanan internet mencapai 39,7 petabyte pada Mei 2021. Angka itu meningkat 49 persen dibanding trafik tahun lalu.
Melonjaknya kebutuhan internet ini tentu saja menimbulkan tantangan tersendiri bagi penyedia layanan internet (ISP). Di satu sisi, mereka harus memberikan layanan maksimal bagi pelanggan. Namun di sisi lain, menambah kapasitas internet membutuhkan waktu dan investasi yang tidak sedikit.
Baca Juga: Daftar Lengkap Wilayah di Indonesia yang Dapat Jaringan Internet 5G
Karena itulah, teknologi seperti dense wavelength division multiplexing (DWDM) menjadi krusial.
Mengenal teknologi DWDM
DWDM merupakan teknologi optical multiplexing yang dapat meningkatkan bandwidth di jaringan serat optik yang ada. Teknologi ini bekerja dengan mengombinasikan dan mentransmisikan sinyal di berbagai panjang gelombang.
Ada banyak keuntungan yang bisa diraih dari implementasi teknologi DWDM. Mulai dari kemudahan ekspansi pada jaringan kabel yang terbatas, hemat biaya, dan dapat menjangkau jarak yang jauh.
Dalam artian lain, DWDM dapat meningkatkan kapasitas internet puluhan kali lipat dengan tetap menggunakan serat optik yang ada.
Baca Juga: Indonesia Nomor 2 di Dunia untuk Jumlah Nasabah Perbankan Digital
Huawei OTN, versi terbaik dari DWDM
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR