IImu merupakan hal yang penting untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan, terutama pada masa pandemi COVID-19 ini yang mengharuskan kita untuk lebih kreatif lagi supaya bisa terjun ke masyarakat. Pandemi yang menyebabkan hampir semua kegiatan menjadi online, menjadikan ilmu teknologi sangat penting untuk anak muda generasi sekarang.
Tak terkecuali komunitas DifAbel yang terkena dampak dari COVID-19 ini. Menghadapi dampak tersebut, PT. TERA DATA INDONUSA yang bekerjasama dengan CLEVIO dan Axioo Class Program, mengadakan Pelatihan “WordPress for E-Commerce” yang diselenggarakan khusus untuk komunitas DifAbel (Different Ability).
PT TERA DATA INDONUSA sebagai perusahaan yang bergerak di Teknologi Informasi asal Indonesia yang memproduksi produk AXIOO dan VISIPRO, sangat mendukung penuh program pelatihan ini.
"Pandemi ini banyak membuat masyarakat di dunia, tak terkecuali Indonesia, mengkonversi kegiatan maupun usahanya menjadi serba digital. Penetrasi penggunaan perangkat IT di Indonesia juga semakin meningkat, dan pastinya membutuhkan tenaga kerja di bidang IT yang lebih banyak lagi, terutama programmer yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang usaha seperti UMKM sampai perusahaan besar. Dengan adanya pelatihan komunitas DifAbel ini, PT TERA DATA INDONUSA berharap komunitas DifAbel tidak kalah bersaing dan mendapat kesempatan yang sama untuk terjun langsung membantu krisis coder yang saat ini terjadi di Indonesia." jelas Michael Sugiarto, Direktur Utama PT Tera Data Indonusa.
Siska Oetami, CEO dan co-founder Clevio, sebuah wirausaha sosial yang sudah 8 tahun berkecimpung di bidang pendidikan teknologi, menambahkan “Pelatihan ini tidak hanya membahas secara gamblang tentang teknik membuat situs berbasis wordpress yang selama ini sudah dikenal content management system (CMS) yang mudah dipelajari dan banyak digunakan di berbagai situs resmi di Indonesia. Namun pelatihan ini akan dilanjutkan dengan program Traineeship, yaitu project-based training yang akan dilakukan selama 1 bulan secara online. Di program traineeship peserta akan dipasangkan dengan UMKM yang membutuhkan situs untuk usahanya. Diharapkan peserta akan memiliki pengalaman nyata membuat situs e-commerce sesuai kebutuhan usaha sekaligus menjadi awal dari portfolionya sebagai web developer,” ujar Siska. “Pelatihan ini dapat diikuti oleh peserta tanpa latar belakang pendidikan IT, karena kurikulum sudah dirancang sedemikian rupa untuk membuka pintu selebar-lebarnya bagi pemula,” tambahnya.
Pelatihan yang diikuti oleh komunitas DifAbel yang berusia muda (15 tahun keatas) dan berlangsung selama 2 hari di Axioo Integrated Facility Jakarta Timur ini merupakan bagian dari Employment and Livelihood Project yang didanai oleh COVID-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust Fund (COVID-19 MPTF).
Diimplementasikan oleh empat badan PBB: International Labour Organization (ILO), UN Development Programme (UNDP), Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) dan UN Refugee Agency (UNHCR), proyek ini bertujuan membantu kelompok rentan dalam pengembangan keterampilan, pekerjaan, dan kewirausahaan.
Untuk menjaga protokol kesehatan dan mengikuti himbauan pemerintah, selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta yang hadir disyaratkan sudah menerima minimal 1 kali vaksin Covid-19 dan lolos tes swab antigen sebelum mengikuti pelatihan ini.
Aldibakar, salah satu peserta pelatihan program ini mengungkapkan, "Alhamdulilah, berkat pelatihan ini, saya Aldi, memberanikan diri untuk mengambil proyek website dari organisasi DifAbel. Websitenya masih build (dibangun), tapi nanti akan saya share buat belajar ke semua anggota komunitas," tandasnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR