Saat ini industri manufaktur otomotif dan teknologi sedang dilanda kelangkaan pasokan chip yang membuat kelangkaan produk dan harga barang yang melonjak naik. Banyak kalangan memprediksi krisis Chip ini akan segera berakhir pada 2023, menyusul pulihnya rantai pasokan komponen.
Vendor smartphone mau tak mau melakukan banyak cara untuk bertahan dan menjual smartphone nya supaya laku di pasae, mulai dari menaikkan harga, men-downdgrade spesifikasi, mengurangi produksi, hingga menghentikan produksi beberapa line-up.
Glenn O’Donnell (Direktur riset di Forrester Research) memprediksi masalah tersebut akan bertahan hingga beberapa waktu ke depan. “Dengan demikian harga smartphone dan semuanya sudah naik. Kami memperkirakan kenaikan ini 10 persen pada akhir tahun ini dan meningkat lebih tinggi hingga 2022,” kata dia, kepada The Sraits Times.
Kelangkaan pasokan chip ini membawa berkah untuk pabrikan chipset TSMC. TSMC membukukan kenaikan laba hingga 13,8% pada kuartal Q3 2021. Dalam laporan pada Kamis (16/10), raksasa Taiwan itu menyebutkan bahwa peningkatan laba itu karena lonjakan permintaan semikonduktor selama pandemi COVID-19 di tengah krisis pasokan.
Laba bersih Juli-September yang dihasilkan TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia dan pemasok utama Apple, mencapai T$156,3 miliar ($5,56 miliar), jauh di atas rata-rata T$149 miliar dari 22 perkiraan analis yang disusun oleh Refinitiv.
Pendapatan TSMC untuk kuartal tersebut naik 22,6% menjadi $ 14,88 miliar, sejalan dengan kisaran perkiraan perusahaan sebelumnya dari $ 14,6 miliar hingga $ 14,9 miliar. Saham TSMC telah meningkat sekitar 8,5% sepanjang tahun ini, memberikan nilai pasar $526,3 miliar, lebih dari dua kali lipat pesaing terdekatnya, Intel.
Chip canggih yang dibuat oleh TSMC, yang secara resmi dikenal sebagai Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, digunakan dalam segala hal mulai dari smartphone kelas atas seperti iPhone 13 5G Apple yang baru diluncurkan, hingga kecerdasan buatan, mobil, dan berbagai macam barang konsumen kelas bawah.
TSMC dan Taiwan secara umum juga menjadi pusat dalam upaya mengatasi kekurangan chip global yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Krisis chip yang berkepanjangan telah memaksa pembuat mobil untuk memangkas produksi. Sekaligus merugikan produsen smartphone, laptop, dan bahkan peralatan konsumen.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR