Netflix Inc melaporkan kenaikkan laba dan jumlah pelanggan baru pada kuartal III 2021. Pencapaian Netflix itu berkat popularitas serial streaming paling populer di dunia saat ini Squid Game. Squid Game telah ditonton oleh 142 juta rumah tangga hanya dalam empat minggu pertama sejak peluncurannya.
Manajemen Netflix mengakui serial Squid Game menjadi seri terbesar dalam sejarah Netflix karena menempati peringkat pertama di 94 negara, termasuk Amerika Serikat. Squid Game terbukti sukses meningkatkan jumlah pelanggan baru Netflix sebanyak 4,38 juta orang dari total 214 juta pelanggan pada kuartal ketiga tahun ini, naik dari 2,2 juta dibanding tahun sebelumnya.
Pendapatan bisnis streamer naik 16 persen menjadi US$ 7,48 miliar pada kuartal ketiga 2021, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan mencapai US$ 1,45 miliar, naik dari US$ 790 juta dibanding periode sama tahun lalu. Netflix dengan mudah melampaui perkiraan analis.
Strategi Netflix yang memperluas investasinya dalam judul bahasa asing dan cerita lokal cukup sukses. Di bawah kepemimpinan Bela Bajaria, yang dipromosikan tahun lalu menjadi kepala TV global Netflix, perusahaan memperkenalkan serial Prancis, Lupin, dan drama Jerman, Barbarians yang telah bergema secara global di antara 214 juta pelanggannya.
Squid Game sendiri diluncurkan pada 17 September 2021. Netflix mencatat judul populer lainnya pada kuartal tersebut termasuk Musim 5 dari drama kriminal La Casa de Papel, dilihat oleh 69 juta rumah tangga; dan Musim 3 komedi Sex Education, yang ditonton oleh 55 juta rumah tangga dalam empat minggu pertama.
“Squid Game adalah representasi dari apa yang kami lihat. Sebuah eksekusi bertahun-tahun pada strategi yang direncanakan dengan sangat baik,” kata Michael Morris, direktur pelaksana senior di Guggenheim Partners.
Beberapa serial bahasa asing bisa berharga lebih murah daripada program AS. Misalnya, Squid Game menelan biaya Netflix US$ 21,4 juta, dibandingkan dengan US$ 24,1 juta untuk stand-up comedy Dave Chappelle, The Closer, menurut laporan Bloomberg.
The Closer, yang dirilis 5 Oktober, ditonton oleh kelompok penonton yang jauh lebih kecil, setidaknya 10 juta orang, Bloomberg melaporkan pekan lalu. Netflix menerima reaksi keras akibat pernyataan kontroversial Chappelle dalam episode khusus tentang kelompok trans. Beberapa orang menilai komentar Chappelle dapat menyebabkan kekerasan terhadap komunitas trans.
Beberapa aktor, termasuk komedian Australia Hannah Gadsby, mengkritik sikap Netflix tentang masalah ini. Namun, Netflix mengatakan tidak berencana untuk menghapus acara stand-up comedy tersebut dan tidak percaya hal itu menghasut kekerasan.
Pada Rabu, karyawan trans di Netflix dan pendukung mereka berencana untuk melakukan pemogokan akibat The Closer.
Meskipun demikian, kontroversi tersebut tidak mempengaruhi prospek Netflix di WallStreet. Sahamnya naik tipis 0,2 persen menjadi US$639 pada penutupan perdagangan Selasa (19/10/2021). The Closer menduduki peringkat 8 di antara 10 program teratas Netflix di AS pada Senin (18/10/2021).
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR