Alibaba melalui lini bisnisnya Alibaba DAMO Academy, baru-baru ini meluncurkan platform Nowcasting berteknologi AI/Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) berbasis cloud.
Platform ini memiliki kemampuan memprediksi kondisi cuaca jangka pendek hingga enam jam sebelumnya. Hal tersebut telah diuji coba pada acara APSARA Conference 2021.
Platform Prakiraan Cuaca AI jangka pendek ini sekarang tersedia untuk pelanggan Alibaba Cloud di Tiongkok, yang menghasilkan visual beresolusi tinggi dengan jarak grid satu kilometer dengan pembaruan yang tersedia setiap 10 menit.
Mampu melacak curah hujan, kecepatan angin, serta kondisi cuaca buruk seperti guntur dan hujan es, platform ini menjamin dapat memberikan hasil yang tepat bagi sektor yang bergantung pada cuaca, termasuk pertanian, logistik, transportasi, dan energi terbarukan.
Bagi para petani, ramalan cuaca yang tepat waktu dan akurat dapat membantu meminimalisir kerusakan pada tanaman dan ternak mereka; kurir dapat menjadwalkan rute mereka secara efisien pada saat musim hujan; dan pembangkit listrik tenaga surya dapat menggunakan prediksi pembentukan awan untuk membantu mempersiapkan rencana perdagangan listrik mereka.
“Nowcasting telah membuktikan pentingnya teknologi untuk membantu berbagai sektor dalam membuat keputusan yang terkait informasi cuaca. Para pemain teknologi global bekerja keras untuk mengembangkan layanan berbasis teknologi yang memanfaatkan data iklim yang andal dari negara masing-masing,” kata Rong Jin, Head of the Machine Intelligence Lab di Alibaba DAMO Academy.
“Dengan menggunakan algoritme mutakhir dan teknologi cloud, kami secara signifikan telah meningkatkan kemampuan Nowcasting di Tiongkok. Dengan demikian, kami bertujuan untuk membantu bisnis mengatasi berbagai tantangan terkait iklim dan mengurangi risiko cuaca yang tidak dapat diprediksi,” tambah Jin.
Platform prakiraan cuaca berbasis AI, dikembangkan bersama oleh Alibaba DAMO Academy dan National Meteorological Center di Tiongkok, menggabungkan model Convolutional Neural Network (CNN) untuk mengekstrak fitur secara efektif dari pantulan radar dan citra satelit meteorologi.
Model machine learning yang sudah terlatih untuk memprediksi prakiraan cuaca daerah setempat dengan sangat akurat dan hampir real-time, yaitu hanya dalam hitungan menit.
Selain itu, model ini juga dapat menghasilkan gambar prakiraan cuaca yang sangat jelas dan detil, melalui Generative Adversarial Network (GAN).
Model prediksi cuaca berbasis AI ini juga mengungguli model berbasis fisika tradisional, misalnya Sistem Asimilasi dan Prediksi Global/Regional (GRAPES) yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk menghasilkan data ramalan cuaca, dengan meningkatkan kecepatan dan akurasi pelaporan.
Baca Juga: Robot Alibaba Berhasil Kirimkan Lebih Dari Satu Juta Pesanan
Baca Juga: LingoTalk Wakili Indonesia dalam Program Akselerator Startup Se-Asia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR