Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam upaya mempercepat transformasi digital di Indonesia. Sayangnya, Indonesia masih kekurangan SDM berkualitas di bidang teknologi digital.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, tantangan terbesar Indonesia dalam transformasi digital adalah talenta digital. Talenta digital yang mumpuni di Indonesia masih kurang. Menurut data dari Bank Dunia 2018, Indonesia setidaknya membutuhkan sembilan juta talenta selama 15 tahun ke depan, atau sekitar 600 ribu orang setiap tahun.
“Ini tidak sedikit, karena itu upaya peningkatan dan pengembangan talenta ini harus didorong,” ujarnya dalam acara virtual Keamanan Siber untuk UMKM, Selasa.
Karena itu, Kominfo menghadirkan beberapa program, mulai dari program tingkat dasar, menengah, hingga lanjutan. Di tingkat dasar, ada Gerakan Nasional Literasi Digital, yang berisi keterampilan digital, etika digital, keamanan digital, dan kebudayaan digital.
Program di tingkat menengah, berupa beasiswa Digital Talent Scholarship untuk materi tentang komputasi awan, kecerdasan awan, Internet of Things, virtual reality dan pemasaran digital. Di tingkat lanjutan, Kominfo menyiapkan program Digital Leadership Academy untuk pimpinan sektor pemerintahan dan swasta.
“Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri untuk pelatihan ini, dengan Harvard Kennedy School, University of Oxofrd, National University of Singapora dan Tsinghua University,” tutur Semuel.
Selain talenta digital, pemerintah menekankan infrastruktur telekomunikasi yang merata, salah satunya dengan membangun menara base transceiver station (BTS) di berbagai wilayah. Kominfo mencatat, saat ini masih ada 12.548 desa yang belum tersambung dengan jaringan 4G.
Selain menara BTS, pemerintah juga sedang mengembangkan satelit SATRIA-1 yang diharapkan mengorbit pada 2023. “Sehingga diharapkan seluruh wilayah bisa terintegrasi dengan internet dan bisa meningkatkan adopsi teknologi digital,” tutup Semuel.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR