AMD telah menggelar secara virtual Accelerated Data Center Premiere-nya beberapa waktu lalu di dunia. Seperti namanya, pada Accelerated Data Center Premiere tersebut AMD menunjukkan produk-produk generasi terbaru atau berikutnya yang ditujukan untuk pusat data alias data center. AMD mengeklaim produk-produk tersebut akan membuat AMD terus menjadi pemimpin pada teknologi pusat data untuk beberapa tahun ke depan. Dua produk yang dikedepankan AMD adalah Instinct seri MI200 dan EPYC Generasi ke-3 dengan 3D V-Cache. AMD Instinct seri MI200 merupakan akselerator, sedangkan AMD EPYC Generasi ke-3 dengan AMD 3D V-Cache merupakan prosesor. Dibandingkan sebelumnya, kedua produk baru itu diklaim bisa menawarkan kinerja yang lebih tinggi.
"Kita berada pada suatu megasiklus komputasi berkinerja tinggi, didorong oleh kebutuhan yang terus bertumbuh untuk men-deploy komputasi dengan kinerja lebih tinggi yang dihantarkan secara lebih efisien dalam skala yang terus bertambah besar, untuk menenagai aneka layanan dan perangkat yang mendefinisikan kehidupan modern. Di AMD kami berfokus untuk mendorong batasan pada komputasi berkinerja tinggi setiap harinya," ujar Dr. Lisa Su (President dan Chief Executive Officer. AMD).
AMD Instinct seri MI200 hadir menggunakan arsitektur AMD CDNA 2. Arsitektur AMD CDNA 2 merupakan peningkatan atau evolusi dari Arsitektur AMD CDNA yang digunakan generasi sebelumnya. AMD CDNA 2 menawarkan peningkatan pada sisi komputasi, memori, dan komunikasi terhadap AMD CDNA. Pada sisi komputasi misalnya, CU (compute unit) AMD CDNA 2 telah mendukung FP64 dengan kecepatan penuh, tidak lagi setengah kecepatan. Begitu pula Matrix Core-nya yang kini menambahkan FP64. Pada sisi memori, AMD CDNA 2 contohnya telah mendukung HBM2 3,2 Gbps bukan lagi 2,4 Gbps. Kapasitas HBM2 yang didukung pun menjadi 64 GB bukan lagi 32 GB. Sementara, pada sisi komunikasi, AMD CDNA 2 antara lain menyediakan delapan Infinity Fabric link tidak lagi hanya tiga.
Selain itu, salah satu "peningkatan" yang paling menonjol adalah penggunaan multi-die seperti penggunaan multi-chiplet pada lini prosesor AMD masa kini. Penggunaan dua die AMD CDNA 2 pada AMD Instinct seri MI200, setidaknya yang ditonjolkan AMD pada acara ini, memudahkan AMD untuk meletakkan lebih banyak CU. Sejalan dengan itu, kapasitas dan bandwidth total HBM2 pun menjadi dua kalinya. AMD mengeklaim Instinct seri MI200 sebagai akselerator GPU kelas exascale alias ditujukan untuk menenagai server ke level exascale. Form factor yang digunakan oleh AMD Instinct seri MI200 yang ditonjolkan pada AMD Accelerated Data Center Premiere adalah OAM (OCP — Open Compute Project — Accelerator Module). Nantinya akan ada yang PCI Express. Kelihatannya varian yang PCI Express menggunakan hanya satu die AMD CDNA 2.
Terdapat dua varian AMD Instinct seri MI200 yang disorot, yakni AMD Instinct MI250X dan AMD Instinct MI250. Berhubung menggunakan dua die AMD CDNA 2, jumlah CU yang dimiliki keduanya hampir dua kalinya AMD Instinct MI100 yang merupakan generasi sebelumnya. AMD Instinct MI250X memiliki total CU sebanyak 220 (2 x 110) dan AMD Instinct MI250 memiliki total CU sebanyak 208 (2 x 104). AMD Instinct MI100 sendiri memiliki CU sebanyak 120. AMD mengeklaim varian tertinggi dari Instinct seri MI200, Instinct MI250X, menawarkan kinerja yang bisa sampai hampir 394% lebih tinggi dari NVIDIA A100 yang merupakan pesaingnya. Adapun dibandingkan AMD Instinct MI100, AMD Instinct MI250X menawarkan peningkatan kinerja sampai sekitar 730%. Lebih lengkapnya mengenai peningkatan kinerja yang diklaim AMD akan Instinct MI250X bisa dilihat pada Tabel 1.
AMD mengingatkan pula bahwa Instinct MI250X digunakan untuk menenagai superkomputer Frontier. Superkomputer Frontier diharapkan akan menghantarkan kemampuan komputasi yang puncaknya melebihi 1,5 exaFLOPS alias 1,5 juta teraFLOPS; level exascale. Bersama AMD Instinct MI250X, superkomputer Frontier juga ditenagai oleh AMD EPYC Generasi ke-3 yang dioptimalkan. AMD EPYC Generasi ke-3 yang dioptimalkan itu menggunakan Infinity Fabric link bukan PCI Express untuk interkoneksinya dengan AMD Instinct MI250X sehingga memungkinkan memory coherency antara keduanya.
Seperti telah disebutkan, selain AMD Instinct seri MI200, AMD juga mengedepankan AMD EPYC Generasi ke-3 dengan AMD 3D V-Cache. AMD EPYC Generasi ke-3 dengan AMD 3D V-Cache ini menyerupai AMD EPYC Generasi ke-3 sebelumnya alias tanpa AMD 3D V-Cache, hanya saja cache L3-nya mengalami penambahan kapasitas. Kapasitas cache L3 dari AMD EPYC Generasi ke-3 dengan AMD 3D V-Cache lebih banyak 200% dibandingkan AMD EPYC Generasi ke-3 tanpa AMD 3D V-Cache — selanjutanya disebut AMD EPYC Generasi ke-3 saja. AMD EPYC Generasi ke-3 dengan AMD 3D V-Cache memiliki cache L3 sebesar 768 MB. Penambahan tersebut dilakukan AMD secara vertikal alias meletakkan tambahan cache L3 yang dimaksud di atas chiplet. AMD mengeklaim tambahan kapasitas cache L3 pada AMD EPYC Generasi ke-3 dengan AMD 3D V-Cache bisa membuatnya memberikan kinerja yang lebih baik pada beban kerja tertentu — pada contoh AMD sebesar sekitar 66% — dibandingkan AMD EPYC Generasi ke-3.
AMD Instinct MI250X telah tersedia dan saat ini berfokus untuk superkomputer Frontier yang merupakan kerja sama dengan U.S. Department of Energy, Oak Ridge National Laboratory, dan HPE. Ketersediaan AMD Instinct seri MI200 secara lebih luas dari para OEM besar diharapkan mulai pada kuartal pertama tahun 2022. Sementara, AMD EPYC Generasi ke-3 dengan AMD 3D V-Cache akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2022.
KOMENTAR