CrediBook hari ini menyampaikan kerja samanya dengan Pemerintah Kota Kediri dalam pelatihan UMKM (usaha mikro, kecil, menengah). Pelatihan itu sendiri merupakan pelatihan daring dengan tajuk "UMKM Go-Digital: Makin Kredibel dan Cuan". Mendefinisikan dirinya sebagai startup yang berfokus pada digitalisasi operasional UMKM, CrediBook menyebutkan pelatihan tersebut untuk meningkatkan literasi keuangan UMKM dalam mengelola usaha dengan memanfaatkan teknologi digital.
Pada pelatihan yang dimaksud, CrediBook dan Pemerintah Kota Kediri menghadirkan para pakar sehubungan pengelolaan keuangan usaha. Adapun pesertanya adalah 200 UMKM Kediri dari beragam latar belakang usaha, seperti makanan dan minuman, fesyen dan kriya, jasa, serta pertanian. CrediBook pun menambahkan bahwa CrediBook menghadirkan aplikasi pencatatan dan manajemen keuangan yang dapat digunakan gratis oleh pelaku UMKM.
“CrediBook bangga dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri dalam menghadirkan program pelatihan ini. Pelatihan di bidang literasi keuangan dan penggunaan teknologi digital akan membantu UMKM Indonesia naik kelas serta turut merasakan keuntungan dari tingginya nilai ekonomi internet Indonesia yang diprediksi akan menyentuh angka USD 70 miliar di tahun 2021 ini,” sebut Gabriel Frans (CEO dan Co-founder CrediBook).
“Kita bekerjasama dengan platform e-commerce untuk akselerasi pelaku UMKM onboarding di ekosistem digital. Kemudian terkait digitalisasi pembayaran, Pemkot Kediri juga bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk terus memperluas penggunaan QRIS di kalangan pelaku UMKM,” ujar Abdullah Abu Bakar (Wali Kota Kediri) sembari menyebutkan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian serius dalam pemulihan ekonomi akibat wabah COVID-19 adalah memantapkan kesiapan pelaku UMKM untuk go digital.
Pada pelatihan yang diselenggarakan CrediBook berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Kediri tersebut, peserta mendapatkan edukasi mengenai antara lain pengelolaan arus kas, utang piutang, dan pembuatan laporan keuangan. UMKM didorong untuk memiliki pencatatan keuangan yang rapi, termasuk memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha, agar memudahkan pemantauan kondisi usaha hingga dapat mengajukan pinjaman.
“Ketika skala bisnis makin besar dan order makin banyak, saya yakin pencatatan manual seperti itu tidak akan efektif lagi. CrediBook membuka kelas bagi pelaku UMKM, bagaimana mengelola dan mencatat keuangan secara proper agar bisnisnya makin profitable dan berkembang,” pungkas Abdullah Abu Bakar.
KOMENTAR