Rupanya belum banyak orang yang tahu bahwa Kabupaten Ngada di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki hidden gem atau permata terpendam yang begitu menawan.
Hidden gem itu berwujud view point yang dikenal dengan sebutan Watu Mitong. Pemandangan di sini begitu menakjubkan dengan gugus pulaunya yang indah, tak kalah spektakuler dari panorama di Pulau Padar.
Watu Mitong berada di Kecamatan Riung, yang bisa dijangkau dalam dua-tiga jam perjalanan darat dari Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada.
Di sana Anda akan melihat lanskap gugus kepulauan Taman Wisata 17 Pulau yang sangat indah, apalagi jika Anda datang jelang petang.
“Kabupaten Ngada ini, dikenalnya sebagai daerah dingin, tapi wilayah kami itu sampai ke Utara, berbatasan dengan Laut Flores. Di sana ada Kecamatan Riung yang dikenal dengan wisata pulaunya, Taman Wisata 17 Pulau,” jelas wakil bupati Ngada Raymundus Bena.
Taman Wisata 17 Pulau merupakan salah satu obyek wisata yang akan diangkat menjadi branding di Kabupaten Ngada.
Menurut Kadis Kominfo Kabupaten Ngada, Moi Nitu Anastasia, di sana wisatawan biasa menyewa boat untuk berkeliling pulau di sana.
Namun buat pelancong yang ingin menikmati keindahan alam di sana tanpa harus berkeliling pulau, bisa menyambangi Watu Mitong, view point atau tempat menikmati pemandangan alam, yang terkenal di kalangan wisatawan lokal.
Belum Eksis di Media Sosial
Jika dilihat dari eksistensinya di media sosial, misalnya Instagram, rupanya belum banyak orang yang tahu view point ini.
Menilik tagar #watumitong saja, hanya ada kurang dari 100 unggahan yang dibuat. Sementara jika mencari unggahan warganet berdasarkan lokasi “Watu Mitong” belum masif pula jumlah foto-foto yang diunggah.
Berbeda jauh jika dibandingkan dengan tagar #Penelokan, sebuah view point di Kintamani, Bali, yang jumlahnya mencapai lebih dari 2000 unggahan, atau dibanding ‘saudara’-nya yakni Pulau padar, yang tagar unggahannya di Instagram sudah lebih dari 170 ribu foto.
Bela Nagari, pengunjung asal Jogja yang diajak warga setempat untuk mendatangi Watu Mitong, mengatakan kekagumannya pada view point ini.
Katanya, “Di sini pemandangannya sungguh luar biasa. Tadi saya datang saat cahaya matahari menyinari air lautnya, dan kelihatan jernih dan bagus alam bawah lautnya.”
Ia pun bercerita betapa di setiap langkah mendaki menuju puncak Watu Mitong ini, ia terkesima dengan pemandangan yang ia lihat.
“Takjub, ya. Saya selalu foto di setiap langkah, ya. ‘Wow’ banget. Ini pemandangannya mirip di Pulau Padar, tapi berbeda. Pasti seru, deh, buat snorkeling,” sambungnya.
Perlu Fasilitas dan Infrastruktur Pendukung
Meski takjub dengan pemandangan di sini, Bela juga menyoroti ketiadaan fasilitas pendukung wisata di sana, seperti toilet dan penjaja makanan, penginapan, serta penyewaan alat snorkeling bagi wisatawan yang ingin beraktivitas di sana.
Jalanan utama dari Bajawa menuju Riung yang masih belum mulus juga menjadi perhatiannya.
Saat ini memang belum ada fasilitas pendukung kegiatan wisata tersebut di Watu Mitong. Berbeda dengan Penelokan View Point di Kintamani, misalnya, yang sudah bisa dinikmati sambil duduk-duduk santai di area publik yang nyaman.
Tentu wisatawan akan semakin banyak yang datang, jika area ini dikembangkan dengan menghadirkan amenitas pendukung kegiatan pariwisata seperti yang disebutkan Bela.
Salah satu strategi yang dicanangkan pemerintah kabupaten Ngada dalam meningkatkan branding kawasan wisata di daerahnya adalah peningkatan aksesibilitas sarana dan prasarana transportasi.
Namun dengan jarak tempuh dua-tiga jam dari pusat kabupatennya yang berada di Selatan, tampaknya membuat pembangunan jalan belum sepenuhnya mencapai tempat ini.
Semoga saja, visi bupati dan wakil bupati untuk menyiapkan Kabupaten Ngada sebagai kawasan destinasi wisata Smart City bisa merata ke semua penjuru daerahnya, termasuk Watu Mitong.
(Penulis: Mardyana Ulva)
Baca Juga: Manggarai Timur: Benahi Kawasan Wisata Agar Lebih Nyaman Dikunjungi
Baca Juga: Menciptakan Bali Kedua di Kabupaten Simalungun yang Kaya Wisata
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR