Menurut Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Republik Indonesia, industri gim di tanah air bisa menjadi modal tersendiri bagi kebangkitan subsektor ekonomi kreatif di tengah pandemi. Pasalnya, pada tahun 2020, subsektor aplikasi dan gim menempati posisi ke-7 penyumbang terbesar terhadap PDB ekonomi kreatif Indonesia. Apalagi, subsektor gim mengalami pertumbuhan pada masa wabah COVID-19 dan bukannya mengalami penurunan.
Pada acara bertajuk “Transaksi Digital untuk Bangkitkan Potensi E-sports Indonesia” yang digelar DANA baru-baru ini di Jakarta, DANA pun mengamini potensi besar yang dimiliki industri gim di tanah air. Hal itu tercermin juga dari tren pembelian pada kategori gim di DANA sepanjang tahun 2021, tepatnya sampai bulan Oktober 2021, yang bertumbuh. DANA menyampaikan pula sejumlah rencana yang mungkin dilakukannya untuk terus meningkatkan hal tersebut.
Namun, Kemenparekraf dan DANA menambahkan bahwa pasar gim di Indonesia yang besar itu, sebagian besar pendapatannya masih dinikmati oleh pelaku luar negeri. Pelaku tanah air hanya beroleh porsi yang sangat kecil dari pasar gim di Indonesia tersebut. DANA turut menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan terhadap pengembangan industri gim dan Esport di tanah Air, termasuk untuk meningkatkan porsi pelaku lokal. Acara virtual yang digelarnya itu pun diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk mengembangkan ekosistem subsektor gim Indonesia.
“COVID-19 memberikan dampak yang sangat hebat dalam perekonomian Indonesia dan menjadi katalis digitalisasi ekonomi kreatif. [Indonesia] di tahun 2020 mengalami pertumbuhan PDB ADHK negatif sebesar minus 2,39%, tapi justru subsektor gaming menjadi pandemic winner dengan mengalami pertumbuhan sebesar 4,47%. Sedangkan dari ekonomi digital, nilai transaksi digital Indonesia di tahun 2020 di angka Rp253 triliun dapat meningkat menjadi Rp330,7 triliun di tahun 2021,” ujar Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia).
“Berdasarkan data yang dihimpun Newzoo tahun 2020 Indonesia merupakan peringkat 16 dalam pasar game di dunia dan pasar game tertinggi di Asia Tenggara. Asosiasi Game Indonesia, selaku komunitas game, melansir data bahwa dari total pendapatan di subsektor game, game developer lokal hanya mendapat sekitar 0,4 maksimum 2% dari nilai tersebut. Hal tersebut tidak selaras dengan jumlah gamers yang mencapai 43,7 juta. Market game Indonesia sebesar US$1,1 miliar,” tambah Sandiaga Uno sembari menambahkan kementeriannya terus berkomiten untuk mengembangkan subsektor gim tanah air.
“Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII disebutkan bahwa terdapat sedikit pergeseran konsumsi konten hiburan internet di masa pandemi ini. Salah satunya adalah game online sebagai salah satu kegiatan yang paling banyak dilakukan pada responden dengan jumlah 16,5% dari semua, dari seluruh kegiatan online tersebut. Data lain yang dihimpun oleh App Annie tahun 2020 juga menyebutkan bahwa 30% unduhan game mobile di Asia Tenggara terdapat di Indonesia,” sebut Vince Iswara (CEO & Co-founder DANA).
“Kami di DANA juga menyediakan akses fitur untuk pembelian dan juga untuk membantu untuk memberikan awareness atau promosi untuk pelaku-pelaku game di industri,” imbuh Vince Iswara ketika menjelaskan bagaimana DANA bisa membantu para pelaku industri gim Indonesia untuk mendapatkan porsi yang lebih besar dari pasar gim di tanah air.
DANA mengeklaim jumlah pengguna yang melakukan pembelian pada kategori gim pada bulan Oktober 2021 bertumbuh 149% dari jumlah pengguna yang melakukan pembelian pada kategori gim pada bulan Januari 2021. Peningkatan yang tertinggi terjadi pada bulan Mei ketika Ramadan. Sesudahnya memang turun, tetapi tidak kembali ke seperti sebelumnya.
Begitu pula dengan jumlah pengguna DANA yang baru pertama kalinya melakukan pembelian pada kategori gim. Jumlah pengguna baru yang melakukan pembelian pada kategori gim pada bulan Oktober 2021 meningkat sekitar 119% dibandingkan jumlah pengguna baru yang melakukan pembelian pada kategori gim pada bulan Januari 2021.
Tak hanya jumlah pengguna yang bertambah, jumlah transaksi pada kategori gim pada bulan Oktober 2021 pun meningkat 224% dari jumlah transaksi pada kategori gim pada bulan Januari 2021. Sementara, untuk TPV (total payment volume)-nya, DANA menyampaikan nilai TPV untuk kategori gim pada bulan Oktober 2021 bertumbuh 186% dibandingkan nilai TPV untuk kategori gim pada bulan Januari 2021.
Sementara, untuk rencana yang mungkin dilakukan DANA antara lain adalah mengembankan kemitraan eksklusif dengan pengembang gim alias game developer untuk membuat in-game item yang eksklusif dan terbatas jumlahnya, serta mengajak pengembang gim luar negeri untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia. Adapun untuk membantu para pengembang gim lokal, DANA menyebutkan akan mempromosikan dan mengedukasi mereka agar bisa membuat gim-gim yang bagus. DANA juga berharap pemerintah akan turut serta. Khusus untuk pemain Esport tanah air, DANA ingin mendukungnya berkompetisi di ajang internasional yang lebih besar lagi.
KOMENTAR