ZTE Corporation dan IBS (Infrastruktur Bisnis Sejahtera) bersama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) menyampaikan beberapa hari lalu di Jakarta bahwa mereka telah menyelenggarakan acara peresmian BTS (base transceiver station) di Desa Sawyatami, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Indonesia. Peresmian BTS tersebut sendiri dilakukan di Jakarta. Ketiga BTS yang dibangun diharapkan bisa mempercepat penyediaan jaringan telekomunikasi 4G di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) di Indonesia, khususnya di Papua.
"Di tengah peningkatan transformasi digital selama dua tahun ini karena pandemi, usaha untuk memperkecil digital divide perlu semakin digencarkan. Dengan diresmikannya pembangunan menara BTS di Desa Sawyatami, Kabupaten Keerom di Provinsi Papua ini akan membantu meningkatkan konektivitas telekomunikasi nasional dan memberikan akses kepada semua wilayah agar maju dengan merata,” ujar Anang Achmad Latif (Direktur Utama, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia) ketika melakukan peresmian.
"Dengan pembangunan BTS 4G di Desa Sawyatami ini, kami berharap akan lebih banyak daerah di Indonesia dapat menikmati sarana komunikasi digital di tengah percepatan adopsi teknologi saat ini. Kami juga berharap masyarakat di Papua akan segera merasakan jaringan 4G LTE dan dapat memanfaatkan konektivitas broadband secara maksimal,” sebut Richard Liang (President Director, ZTE Indonesia).
ZTE menambahkan bahwa Provinsi Papua dan Papua Barat menjadi wilayah prioritas proyek BTS 4G BAKTI Kominfo dengan 65 persen dari total lokasi atau sebanyak 5.204 titik. Kemitraan IBS dan ZTE bertanggung jawab menyelesaikan pembangunan di Paket 4 dan 5 atau sebanyak 3.409 lokasi di Provinsi Papua. Sehubungan proyek BAKTI BTS 4G itu; ZTE menyediakan infrastruktur komunikasi seluler aktif, termasuk BTS, MW, IP RAN, Surveillance Platform, Power System, Network Management System, dan beberapa sistem pendukung layanan di area Papua. Produk dan solusi yang digunakan dalam proyek ini diklaim merupakan teknologi mutakhir, seperti BTS yang berorientasi 5G; menawarkan fleksibilitas dan kelayakan untuk masa depan.
"Untuk mewujudkan proyek Pembangunan BTS di daerah 3T yang cukup kompleks kami turut melibatkan seluruh komponen-komponen yang ada termasuk dukungan dari pemerintah daerah setempat, aparat keamanan, dan juga seluruh rakyat Papua. Pembangunan ini akan berdampak kepada kemajuan di daerah tersebut yang tentunya sejalan dengan tujuan pemerintah untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam sila ke lima Pancasila,” pungkas Makmur Jauri (President Director, Infrastruktur Bisnis Sejahtera).
KOMENTAR