Menyampaikan tech outlook di tahun 2022, IBM menyoroti hybrid cloud dan Artificial Intelligence (AI) sebagai kunci bagi ketahanan dan pemulihan bisnis pasca pandemi.
"Mereka yang telah menggunakan teknologi hybrid cloud dan AI saat ini, dapat menggunakan momen ini sebagai peluang untuk mengatur ulang prioritas dan strategi bisnis mereka menjadi lebih cepat, dan melibatkan pelanggan mereka dengan cara yang lebih inovatif – sehingga mereka dapat bertahan dan menjadi lebih tangguh pasca-pandemi," kata Presiden Direktur IBM Indonesia, Cin Cin Go.
Menurut IBM, hybrid cloud dan AI adalah dua kekuatan dominan yang mendorong transformasi digital. Global System Integrator Leader IBM Asia Pacific Tan Wijaya mengatakan, kedua teknologi ini akan menentukan seberapa cepat perusahaan dapat berpusat ke peluang pasar yang baru, seberapa baik perusahaan melayani pelanggan, seberapa besar perusahaan dapat meningkatkan skala, dan seberapa cepat perusahaan dapat merespons krisis seperti yang kita hadapi saat ini.
Seiring upaya Indonesia untuk menjadi negara berbasis ekonomi digital, penggunaan cloud dan AI tidak hanya akan membantu mengubah dunia bisnis tetapi juga telah mengubah kehidupan kita sehari-hari.
Menurut Tan Wijaya, IBM secara konsisten mendukung visi pemerintah untuk mengembangkan masyarakat digital berbasis pengetahuan yang akan mendukung Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi melalui sosialisasi teknologi transformatif.
Selain cloud dan AI, berdasarkan IBV CEO Study, teknologi lain yang akan memberikan manfaat bagi bisnis di Indonesia di masa depan adalah Internet of Things (IoT), Robotic Process Automation (RPA), dan juga security. Di Indonesia, IBM bekerja sama dengan pemerintah maupun perusahaan lintas sektor untuk mengimplementasikan AI dan cloud di berbagai area, seperti interaksi dengan pelanggan, kesehatan, perbankan, manufaktur, serta operasi dan proses bisnis.
Untuk itu, IBM menawarkan pendekatan hybrid multicloud yang terbuka dan aman untuk memberikan fleksibilitas kepada perusahaan dalam menerapkan aplikasi dan layanan AI, serta aplikasi kognitif berskala besar di berbagai sektor industri, seperti telekomunikasi, perbankan, manufaktur, ritel, dan sebagainya.
Fokus Pada Hybrid Cloud dan AI
Sesuai hasil CEO Survey, menurut Tan Wijaya, IBM akan fokus kepada hal yang bernilai lebih tinggi sebagai fondasi penting dalam transformasi digital pelanggan, yaitu hybrid cloud dan AI. "Karena kami memahami bahwa bisnis memerlukan arah yang jelas dan kredibel untuk memodernisasi sistem utamanya," ucap Tan Wijaya.
Untuk membantu pelanggan mengimplementasikan hybrid cloud dan AI untuk mengubah cara kerja bisnisnya, IBM melakukan orientasi ulang terhadap portofolionya pada model yang berpusat pada platform, dengan Red Hat sebagai intinya, menanamkan perangkat lunak IBM dengan standar terbuka yang mempercepat adopsi hybrid cloud dan penerapan AI di seluruh layanan IBM maupun di antara kompetitor IBM.
Beralih ke Pendekatan Keamanan Zero Trust
Menurut IBM, fondasi teknologi yang kuat perlu dimiliki perusahaan dalam rangka memenuhi permintaan online dari konsumen yang terus meningkat. Tak terkecuali fondasi dalam hal keamanan data.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR