Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari kian beragam. Salah satu contoh penerapan AI yang sangat membantu kita dalam tugas sehari-hari adalah writing assistant, seperti Grammarly.
Nama Grammarly kini kian melambung. Diluncurkan perdana di tahun 2009, jumlah pengguna aktif harian produk besutan Grammarly Inc. ini meroket dari angka 1 juta di 2015 ke 30 juta pengguna di 2020. Sementara Grammarly Business berhasil menggaet sebanyak 30.000 tim yang terdiri dari para profesional, seperti sales, insinyur, support specialist, wirausahawan, dan pelajar.
Strategi Integrasi untuk Ekspansi dan Data yang Mumpuni
Grammarly adalah writing assistant cross-platform berbasis cloud yang bertugas meninjau (review), antara lain ejaan, tata bahasa (grammar), penggunaan tanda baca (punctuation), kejelasan (clarity), delivery mistake dan lain-lain. Grammarly memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi kesalahan pada tulisannya dan mencarikan pengganti yang lebih tepat.
Grammarly Inc. bukan satu-satunya perusahaan di ranah grammar assistance. Bahkan produk yang dikembangkan oleh Alex Shevchenko, Max Lytvyn, and Dmytro Lideris ini harus berhadapan dengan Microsoft dan Google yang pastinya memiliki data set yang lebih banyak dan pengalaman AI yang lebih panjang. Sebagai informasi, Microsoft telah menggunakan machine learning untuk meningkatkan kemampuan grammar checker-nya selama beberapa tahun. Google juga telah mengintegrasikan deep learning pada aplikasi Docs dan aplikasi di G Suite.
Strategi integrasi yang ekspansif membuat Grammarly lebih unggul daripada grammar checker Microsoft dan Google. Dengan browser extension, Grammarly bisa terintegrasi dengan teks di blog, e-mail, media sosial, dan lain-lain. Grammarly juga dapat berintegrasi dengan aplikasi seperti MS Word dan Google Docs. Berkat strategi integrasi pula, Grammarly dapat memperluas korpus teks-nya untuk melatih algoritme AI.
Nah, bagaimana Grammarly mengoreksi, memberikan saran, dan membuat tulisan dalam teks berbahasa Inggris menjadi lebih enak dibaca dan dipahami? Apakah ada peri ajaib, atau robot, atau editor manusia yang sangat sibuk bekerja di balik layar?
Kombinasikan Machine Learning dan NLP
Seperti kami sampaikan sebelumnya, produk Grammarly didukung oleh sebuah sistem canggih yang mengombinasikan rule, pola, dan teknik AI, seperti machine learning, deep learning, dan natural language processing untuk membuat tulisan menjadi lebih baik. Seperti dikutip dari Bdtechtalks.com, Grammarly menerapkan AI yang bersifat narrow application dari AI NLP yaitu grammar assistance.
Secara umum, sistem Artificial Intelligence akan meniru cara manusia mengerjakan sebuah tugas. Hal ini dicapai sistem AI melalui beberapa teknik. Machine learning, misalnya, akan mengajarkan algoritme bagaimana cara mengerjakan tugas dengan menyajikan sejumlah besar contoh, bukan hanya dengan memberikan sejumlah langkah yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sementara natural language processing atau biasa disebut NLP adalah cabang dari AI yang melibatkan pembelajaran oleh mesin untuk memahami dan memroses bahasa manusia (misalnya bahasa Inggris) dan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menerjemahkan, menganalisis sentiment, memberikan skor pada essay, dan meningkatkan kualitas tulisan.
Sistem AI Grammarly menggabungkan machine learning dengan beragam pendekatan natural language processing. Bahasa manusia terdiri atas banyak tingkatan yang bisa dianalisis dan diproses, mulai dari karakter dan kata, melalui struktur tata bahasa dan kalimat, juga melalui paragraf atau bacaan keseluruhan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR