“Yang tidak kalah pentingnya adalah kita melihat banyak inovasi-inovasi banyak muncul dari instansi-instansi pemerintah, dari lembaga, badan usaha, dari komunitas. Yang menjadi tantangan bagi kita semua adalah bagaimana kita bisa menyatukan inovasi-inovasi itu bukan menjadi silo-silo,” tegasnya.
Kepada hadirin TOP Digital Awards 2021, Ibenk mengatakan, “Kita sering kali berbicara tentang transformasi digital tetapi ternyata dari 3 aspek transformasi digital yaitu people, process, dan technology, yang paling mendesak dan paling kritis untuk kita benahi adalah mindset orang-orangnya. Merubah mindset itu jauh lebih susah, tidak banyak kepala daerah yang ketika bertemu dengan regulasi yang sepertinya bertentangan, itu berani berinovasi.”
“Tantangan kita sekarang adalah bagaimana meneruskan apa yang sudah terjadi saat ini. Kalau kita melihat bagaimana inisiatif sudah muncul, hampir semua pemda punya aplikasi kepegawaian, hampir semua pemda punya aplikasi puskesmas, hampir semua pemda punya aplikasi layanan perizinan. Tetapi yang menjadi tantangan layanan itu masih menjadi silo-silo. Tantangan kita adalah bagaimana menghadirkan Super Apps untuk bangsa ini yang bukan hanya menjadi perannya pemerintah saja, sektor publik saja tetapi sektor privat juga harus berpartisipasi.”
Portal Super Apps Pelayanan Publik dan Administrasi Pemerintahan
Ia kemudian memberikan contoh aplikasi Pedulilindungi yang bisa menghubungkan ribuan titik di seluruh Indonesia, dari sekian banyak aplikasi bisa terhubung dengan Pedulilindungi. “Sekarang kita masih bicara peduli kesehatan, melindungi dari penularan COVID-19, bagaimana bila aplikasi ini kita bawa menjadi Peduli Pendidikan, Peduli Pekerjaan, Peduli Perijinan, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Dan lain-lain. Bagaimana seluruh ribuan aplikasi yang sekarang ini ada di seluruh Indonesia di seluruh pemerintah bisa terhubung.”
Direktur Government Kementerian Kominfo pun mengungkapkan bahwa Pemerintahan Indonesia sekarang ini, dari 630 instansi pusat maupun daerah, terdapat 2.700 pusat data, ada 27.400 aplikasi aktif yang sekarang dioperasikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Yang namanya aplikasi pengaduan jumlahnya sangat banyak sekali. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana masyarakat Indonesia cukup download satu aplikasi maka seluruh layanan perizinan, lintas wilayah, lintas wilayah administrasi, lintas kementerian, semua dalam satu layanan. Tantangan kita adalah bagaimana membongkar batas-batas administratif, batas-batas wilayah yang ada di Indonesia. “
“Sehingga inovasi-inovasi yang muncul harus kita satukan untuk membangun Government Super Apps yang menjadi harapan kita semua. Ini bukan suatu pekerjaan yang mudah. Perlu dukungan agar rakyat kita bisa menikmati satu layanan yang terpadu semudah kita berbelanja di marketplace menggunakan layanan Super Apps yang ada di ojek online, dsb. Hal itu bisa kita lakukan untuk kepentingan pemerintahan, untuk kepentingan pelayanan publik.”
Direktur eGovernment Kementerian Kominfo pun mengharapkan peran serta para pemangku kepentingan untuk mewujudkan hadirnta Super Apps Tidak hanya peran pemerintah saja tapi juga peran dari dunia usaha, dari perbankan, fintech, marketplace, kurir, Digital Signature dari berbagai pihak baik pemerintah dan non pemerintah, Startup (Kesehatan, Pendidikan, dll), Penegakan hukum, Layanan bisnis lainnya menjadi satu hal yang harus kita sinergikan.
“Kalau ini bisa kita lakukan dengan cepat maka Indonesia akan makin Kuat, Indonesia makin Maju. Makin Digital, Makin Maju,” tutupnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR