Penulis: Jeff McVeigh, Vice President dan General Manager, Super Compute Group, Intel Corporation.
Pandemi membuktikan ketangguhan superkomputer dalam menjawab tantangan terbesar abad ini, COVID-19. Melihat potensi ini, Intel bertekad mewujudkan "superkomputer untuk semua".
Komputasi berkinerja tinggi atau high performance computing (HPC) merupakan puncak teknologi. Beberapa penemuan modern paling signifikan di dunia tercipta menggunakan mesin canggih ini. Saat ini, kita berada di ambang generasi baru HPC, dengan teknologi yang scalable) dan ada di mana-mana (ubiquity) sehingga dapat mentransformasi seluruh kehidupan kita.
Tidak ada yang lebih nyata dari pertarungan melawan COVID-19 saat ini. Sejak awal pandemi, komunitas riset dan ilmiah memanfaatkan superkomputer canggih ini, baik di dalam laboratorium riset maupun di lingkungan cloud HPC-as-a-service, untuk memantau, mempelajari, mengobati dan akhirnya mengembangkan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati virus corona jenis baru yakni SARS-CoV-2. Kecepatan melakukan semua tahapan tersebut sangatlah menakjubkan dan tidak mungkin terjadi jika teknologi HPC tidak tersedia secara luas.
Ketika kita menyambut era komputasi exascale, kita baru saja memulainya. Superkomputer sudah memfasilitasi penemuan-penemuan ilmiah dan menjawab isu-isu penting, seperti perubahan iklim dan obat-obatan untuk berbagai penyakit kronis. Di masa depan, superkomputer akan membantu memecahkan berbagai masalah dan krisis yang belum pernah kita temui atau bahkan belum pernah kita bayangkan.
Intel memiliki tujuan melakukan ‘demokratisasi’ HPC dan menghadirkan "superkomputer untuk semua". Untuk melakukan ini, kami harus mengadopsi berbagai teknologi yang dapat memberikan peningkatan kinerja sangat besar, mengubah aksesibilitas HPC dan memikirkan kembali bagaimana kita membangun komponen-komponen yang menggerakkan sistem ini. Fondasi dari strategi Intel dibangun di seputar kinerja, keterbukaan, dan skala.
Kinerja: Dimulai dengan Arsitektur Ubiquitous Compute
Motor utama HPC saat ini adalah arsitektur x86 yang memberikan kekuatan bagi sebagian besar sistem. Install base arsitektur x86 yang sangat besar ini menyediakan akses bagi para pengembang dan pelanggan untuk memasuki ekosistem terbesar di dunia untuk mendukung dan mengimplementasikan beban kerja (workload) HPC. Arsitektur x86 juga memberikan peningkatan kinerja yang konsisten.
Prosesor Intel® Xeon® Scalable saat ini telah diadopsi secara luas oleh para mitra ekosistem HPC Intel. Ditambah pula kemampuan baru dengan Sapphire Rapids, prosesor Xeon Scalable generasi berikutnya yang saat ini sedang dalam fase sampling oleh para pelanggan.
Platform generasi mendatang ini memberikan multi-kemampuan untuk ekosistem HPC yang untuk pertama kalinya mengusung in-package high bandwidth memory HBM2e yang memanfaatkan arsitektur multi-tile Sapphire Rapids. Sapphire Rapids juga menghadirkan peningkatan kinerja, akselerator-akselerator baru, PCIe Gen 5 dan beragam kemampuan menarik lainnya yang dioptimalkan untuk AI, data analytics, dan beban kerja HPC.
Beban kerja HPC berkembang pesat. HPC menjadi lebih beragam dan terspesialisasi, sehingga memerlukan racikan arsitektur heterogen (heterogeneous architecture). Meskipun arsitektur x86 tetap menjadi motor utama untuk beban kerja skalar, jika kita ingin memberikan peningkatan kinerja yang besarnya berkali-kali lipat dan melampaui era exascale, kita harus secara kritis melihat bagaimana beban kerja HPC dijalankan dalam arsitektur vektor, matriks dan spasial, dan kita harus memastikan arsitektur ini dapat bekerja sama secara mulus.
Intel telah mengadopsi strategi "seluruh beban kerja". Dengan strategi ini, akselerator khusus untuk beban kerja dan graphics processing units (GPU) dapat bekerja secara mulus dengan central processing units (CPU) dari perspektif hardware (hardware) dan software (software).
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR