Pada September 2021, kini, giliran startup financial technology (fintech) Xendit yang menyabet gelar Unicorn. Gelar itu didapatkan setelah Xendit mengumpulkan perolehan dana senilai 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun dari investor seperti Tiger Global Management dan sejumlah investor lainnnya.
Xendit sendiri didirikan oleh Moses Lo pada tahun 2015. Startup fintech ini menyediakan layanan berupa sistem pembayaran (payment gateway) untuk memudahkan proses transaksi pelaku bisnis, mulai dari UMKM, startup, e-commerce, hingga perusahaan besar.
Selain Indonesia, Xendit sudah melakukan ekspansi layanan ke pasar luar negeri, misalnya ke pasar Filipina pada akhir tahun 2020. Saat ini, menurut data CBInsights, Xendit memiliki valuasi senilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,2 triliun.
8. Ajaib (2021)
Selanjutnya, ada Ajaib yang menempati urutan kesembilan sebagai perusahaan rintisan Indonesia dengan gelar Unicorn. Aplikasi investasi saham dan reksadana online tersebut resmi menyandang status Unicorn setelah mengumpulkan pendanaan senilai 153 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,2 triliun dari funding round seri B pada Oktober 2021 lalu.
Ajaib sendiri adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Ajaib Group, di bawah naungan PT Takjub Teknologi Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2018 bersama dengan PT Ajaib Sekuritas Asia (Ajaib Sekuritas).
Dengan kata lain, julukan unicorn berhasil diambil Ajaib dalam kurun waktu tiga tahun setelah perusahaan ini resmi berdiri. Ajaib mengklaim bahwa dirinya adalah "startup tercepat yang mencapai status unicorn di Asia Tenggara".
Pencapaian ini agaknya tak lepas dari pertumbuhan Ajaib di sektor investasi ritel di Indonesia, termasuk dari segi pertumbuhan pengguna. Pada September 2021, Ajaib mencatatkan pertumbuhan signifikan pengguna, yakni 1.032.822 investor saham aktif yang telah menggunakan Ajaib. Saat ini, menurut data CBInsights, Ajaib memiliki valuasi senilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,2 triliun.
9. Kopi Kenangan (2021)
Yang paling baru, Kopi Kenangan resmi menggenapkan jumlah startup Indonesia dengan gelar Unicorn menjadi sembilan startup pada Desember 2021 ini. Status Unicorn diperoleh setelah startup yang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B) itu mendapatkan suntikan Pendanaan Seri C Tahap Pertama senilai 96 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,3 triliun.
CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata, mengklaim perusahaan yang ia pimpin tersebut berhasil menjadi perusahaan New Retail F&B (makanan dan minuman) Unicorn pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Saat ini, menurut data CBInsights, Kopi Kenangan memiliki valuasi senilai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,2 triliun. Selain sembilan startup di atas, ada pula startup Online Pajak yang diklaim menyandang gelar Unicorn.
Penyedia jasa aplikasi perpajakan ini dilaporkan menyabet gelar Unicorn pada Juli 2021 lalu karena memiliki valuasi 1,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp sekitar Rp 24,75 triliun.
Menurut data lain dari Data Vantage milik outlet media Deal Street Asia, startup Online Pajak hanya memiliki valuasi 174,4 juta dollar AS atau setara Rp 2,4 triliun. Angka valuasi ini belum mencapai syarat predikat Unicorn dengan valuasi 1 miliar dollar AS.
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR