Saat ini negara-negara di dunia sedang berlomba-lomba memasang jaringan Internet super cepat 5G. Di Indonesia, beberapa operator telekomunikasi di Indonesia sudah mengomersialisasikan jaringan 5G
Sayangnya dibalik manfaat yang diberikan jaringan 5G, ada beberapa bahaya terutama di sektor penerbangan. Beberapa maskapai penerbangan di AS memperingatkan penyebaran jaringan 5G dapat mengganggu aktivitas penerbangan dan seluruh negara.
Hal ini telah diungkapkan oleh CEO dari maskapai besar AS termasuk American Airlines, Delta Air Lines, United Airlines, dan Southwest Airlines yang mengatakan bahwa penerbangan komersial dan kargo dapat terpengaruh karena sudah ditandatangani oleh perusahaan pelayaran termasuk UPS Airlines dan FedEx Express.
Penyebabnya adalah spektrum C-Band 5G bisa mengganggu sistem elektronik di pesawat dan mengganggu altimeter radar sensitif pada pesawat tertentu. Altimeter sendiri sangat penting untuk pendaratan terutama ketika jarak pandang terbatas, dan jika sistem ini mengalami kegagalan akan berakibat fatal seperti kecelakaan Turkish Airlines pada 2009.
“Intervensi segera diperlukan untuk menghindari gangguan operasional yang signifikan terhadap penumpang udara, pengirim, rantai pasokan, dan pengiriman pasokan medis yang dibutuhkan yang dapat menyebabkan “kekacauan” dan menjerat," kata kelompok Maskapai seperti dikutip Reuters.
Gangguan penerbangan dari spektrum C 5G dapat terjadi di AS dan seluruh negara, maka para kelompok maskapai menghimbau untuk beberapa negara yang sedang membangun proyek 5G, untuk lebih berhati-hati dalam memasang jaringan 5G di sekitaran bandara.
Untungnya di Indonesia belum menggunakan spektrum jaringan Band C 5G, karena jaringan tersebut direncanakan akan tersedia di Indonesia berada rentang frekuensi 2,3GHz.
Emirates Berhenti
Maskapai asal Dubai, Emirates mengumumkan pihak maskapai akan menghentikan semetara rute-rute penerbangan ke sejumlah kota di Amerika Serikat (AS), terkait kekhawatiran akan gangguan sinyal 5G.
"Karena kekhawatiran operasional terkait dengan rencana penyebaran layanan jaringan seluler 5G di AS," demikian tulis informasi resmi dari Emirates, dikutip Reuters.
Sejumlah rute penerbangan Emirates yang dihentikan sementara antara lain tujuan kota Boston, Chicago, Dallas Fort Worth, Houston, Miami, Newark, Orlando, San Francisco, dan Seattle.
Sementara penerbangan Emirates ke tujuan JFK New York, Bandara Internasional Los Angeles dan Bandara Internasional Dulles Washington DC, tetap beroperasi seperti biasa.
Selain Emirates, maskapai lain yang hingga kini mengumumkan untuk menyetop sementara beberapa rute tujuan AS adalah maskapai Jepang ANA, Japan Air Lines, dan maskapai Air India.
Sebelumnya, industri penerbangan di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan kekhawatiran mereka akan sinyal 5G, yang dianggap bisa mengganggu radar radio altimeter di dalam pesawat.
AS berencana menggelar jaringan 5G yang menggunakan frekuensi C-Band, yakni frekuensi yang beroperasi di antara 4 GHZ hingga 8 GHz, tepatnya di frekuensi 3,7 GHz - 3,98 GHz. Komputer pesawat akan memberikan peringatan ketinggian dalam interval tertentu, misal 1.000 feet, 500 feet, 100 feet, 50 feet, dan sebagainya.
KOMENTAR