“Inilah yang dilakukan para pelaku, apakah melakukan ransomware attack terhadap endpoint-endpoint para gamers tersebut dan jika ada eSports event, mereka akan melakukan disrupsi dengan serangan DDoS. Termasuk juga pencurian transaksi. Kita tahu bahwa dalam industri ini orang banyak spending money untuk membeli sesuatu. Terkadang ada yang menawarkan harga yang lebih murah dibanding lainnya, dapat promo sekian persen dan lainnya. Orang yang awam akan memilih ini, dan di sini suka terjadi penipuan.”
Perangkat cerdas termasuk menjadi target serangan terbaru atau disebut sebagai edge environments.
“Contohnya perangkat-perangkat yang ada di sekitar kita, rumah dan kantor. Serangannya adalah edge access trojants atau EAT yang melakukan serangan di tools-tools yang sudah ada di perangkat kita. Cara serangnya adalah dengan eksploitasi dengan menggunakan skrip, atau men-deliver malware. Lalu perintah-perintah yang digunakan untuk menjalankan serangan yang lebih massif sebenarnya adalah tools yang ada di komputer.”
Kurniawan lalu mencontohkan perintah powershell yang ada di Windows. Perintah ini yang digunakan pelaku untuk mengeskusi suatu command.
“Ada juga cmd command yang sering digunakan untuk menjalankan suatu activity di dalam endpoint. Dan ini tidak terjadi secara kasat mata,” tutupnya.
KOMENTAR