Apple mencatatkan pendapatan sebesar 123,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp1.782 triliun, naik 11 persen dari tahun ke tahun (year-over-year/YoY). Kesuksesan Apple itu berkat laris manisnya penjualan produk Apple, kecuali iPad.
Hal itu terungkap dari laporan keuangan Apple pada kuartal pertama tahun fiskal 2022, yang berakhir pada 25 Desember 2021.
Dalam laporan itu, iPhone menjadi lini produk yang menyumbangkan pendapatan paling besar terhadap bisnis Apple pada kuartal I tahun fiskal 2022 ini.
iPhone mencatatkan pertumbuhan sebesar 9 persen pada periode ini, dengan pendapatan mencapai 71,63 miliar dollar AS atau sekitar Rp1.030 triliun.
iPad menjadi satu-satunya lini produk Apple yang mengalami penurunan penjualan pada periode ini. Pendapatan iPad menurun 14 persen dari periode sebelumnya, dengan total pendapatan sebesar 7,25 miliar dollar AS atau setara Rp 104 triliun.
Penjualan iPad anjlok pada periode ini karena Apple memprioritaskan perangkat lain sehingga tidak memproduksi iPad dalam kuantitas yang cukup untuk memenuhi permintaan.
Rekor baru
Pendapatan 123,9 miliar dollar AS ini adalah rekor terbesar sepanjang sejarah yang pernah dicapai Apple dalam satu kuartal.
Rekor pendapatan sebelumnya dicapai pada kuartal pertama tahun fiskal 2021, di mana Apple meraup pendapatan sebesar 111,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.573 triliun.
Dengan pendapatan 123,9 miliar dollar AS, Apple berhasil mendulang keuntungan hingga 34,6 miliar dollar AS (setara Rp 497,8 triliun) dengan laba bersih per saham (earning per share/EPS) 2,1 dollar AS (kira-kira Rp 30.207).
Bisnis lain
Pada kuartal I-2022 ini, bisnis layanan digital yang mencakup iCloud, Apple Music, lisensi pencarian, dan biaya App Store, disebut menjadi lini bisnis Apple yang paling menguntungkan.
Periode ini, layanan digital Apple mencatatkan pendapatan sebesar 19,52 miliar dollar AS (kira-kira Rp 280,8 triliun), naik 24 persen dari tahun ke tahun.
Bisnis komputer personal Apple, Mac, juga menunjukkan penjualan yang meningkat pada periode ini dengan pendapatan sebesar 10,85 miliar dollar AS atau setara Rp 156 triliun. Angka tersebut mewakili pertumbuhan 25 persen dari periode yang sama tahun lalu.
KOMENTAR