SHAREit mengumumkan fokus bisnis periklanan mereka pada tahun 2022 lewat pengembangan ekosistem digital yang diharapkan dapat memudahkan brand dalam menjangkau “offline consumer” di kawasan Asia Tenggara.
Menghadirkan model bisnis satu akses bagi aplikasi dan bisnis digital untuk pertumbuhan pengguna, monetisasi, dan pembayaran digital, tahun ini SHAREit mematangkan komitmennya dalam membantu perwujudan collaborative society secara global, khususnya Indonesia, termasuk membangun keterlibatan masyarakat offline.
Berbeda dengan konsumen yang sudah terhubung dalam platform digital dan dikelilingi perangkat yang tersambung dengan internet, masyarakat “offline” ini merupakan mereka yang berada di wilayah yang minim konektivitas. Kawasan Asia Tenggara sendiri merupakan rumah bagi 643 juta orang yang tinggal di 10 negara dengan tingkat kematangan digital yang berbeda.
Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan Indonesia ekonomi digital Indonesia diprediksi tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030 dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun.
Bahkan industri B2B (business-to-business) juga akan tumbuh dengan besaran 13% atau setara dengan Rp763 triliun.
Dalam laporan oleh World Bank yang berjudul “Beyond Unicorns: Harnessing Digital Technologies for Inclusion in Indonesia” menunjukkan bahwa masih terdapat 49% orang dewasa Indonesia yang masih belum terhubung ke Internet.
“Ketika kami mengatakan pemasaran “offline”, yang kami maksud adalah pemasaran ke audiens offline dengan memanfaatkan kekuatan seluler. Kelompok audiens ini menjadi sangat penting karena collaborative society hanya akan dapat terwujud melalui keterlibatan semua aspek. SHAREit, yang merupakan platform berbagi dan penemuan konten, memungkinkan pengguna berbagi file dan konten bahkan saat mereka offline,” kata Global VP & Partner, SHAREit Group Karam Malhotra.
Selain itu, Karam menjelaskan SHAREit berupaya menjadi enabler untuk ekosistem aplikasi dan telah bermitra dengan perusahaan fintech hingga aplikasi jejaring sosial untuk membantu mereka menjangkau masyarakat luas yang masih belum terpapar layanan digital.
“Wilayah seperti Indonesia dan Filipina masih memiliki populasi “offline consumer” yang cukup besar, yang mana kerap kali masih ditemukan kegagalan dalam mengakses konten dan hiburan karena keterbatasan digital atau kurangnya konektivitas,” tutur Karam.
Menyikapi hal ini, Karam mengatakan bahwa SHAREit menghadirkan solusi pemasaran untuk semua tahap saluran pemasaran, mulai dari awareness hingga akuisisi pengguna.
Karena jangkauannya yang luas, aplikasi SHAREit bertindak sebagai penerbit media untuk merek dari berbagai sektor/industri.
SHAREit yang awalnya dikenal sebagai aplikasi berbagi file, bertransformasi menjadi platform pemasaran yang efektif, dan mampu membantu kliennya dalam mengakuisisi pengguna baru, menawarkan opsi pembayaran digital kepada pengguna, sekaligus memonetisasi pengguna mereka dengan mulus berkat jaringan pengguna SHAREit yang kuat.
Statistik menunjukkan bahwa rangkaian aplikasi SHAREit Group telah diinstal oleh hampir 2,4 miliar pengguna di seluruh dunia.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR