Adopsi cloud saat ini menjadi hal yang jamak dilakukan oleh perusahaan. Seiring dengan perkembangan cloud, kini perusahaan tidak lagi hanya mengandalkan konsep cloud konvensional (cloud enabled), tetapi juga cloud native.
Fenomena ini terlihat dalam survei Global Tech Outlook 2021 yang menyatakan bahwa 45 persen responden Asia Pasifik berencana memindahkan workload mereka ke cloud native.
Sebagai informasi, cloud native merupakan arsitektur pengembangan software yang memanfaatkan teknologi cloud computing untuk meningkatkan fleksibilitas, skalabilitas, kapasitas, dan fungsionalitas bisnis perusahaan.
Sederhananya, cloud native dapat menjadi wadah untuk mengembangkan aplikasi tanpa mengganggu performa aplikasi yang digunakan oleh end-user atau pengguna.
Baca Juga: Facebook Messenger Luncurkan Fitur Pembayaran Terpisah, Begini Caranya
Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan apabila mengadopsi cloud native. Pertama, aplikasi yang didesain menggunakan cloud native dapat merespons setiap perubahan, termasuk penambahan fitur maupun fungsi baru yang dilakukan oleh tim teknis dengan cepat.
Kedua, adanya fungsi container pada cloud native memungkinkan aplikasi untuk dipisahkan atau diisolasi bersama dengan runtime environment masing-masing. Dengan begitu, apabila aplikasi dipindahkan ke database atau environment lain, fungsionalitas aplikasi tetap berjalan dengan baik.
Container juga memungkinkan perusahaan untuk merilis atau memperbarui aplikasi secara mikro layaknya patch pada sistem operasi.
Cloud native juga mampu menggabungkan semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. Misalnya, ketika perusahaan memiliki private cloud, server, atau media penyimpanan apa pun. Cloud native akan menentukan pola pembagian penyimpanan tanpa intervensi manusia.
Baca Juga: Proyektor Laser Terbaru Epson Tawarkan Tingkat Kecerahan Tinggi
Terakhir, cloud native memiliki elastisitas dan sistem autentikasi yang mumpuni. Untuk aplikasi berbasis website, misalnya, sistem cloud native mampu menyembunyikan data end-user sehingga tidak dapat diakses atau dilihat orang lain, termasuk oleh tim teknis.
Sementara untuk autentikasi, sistem dapat mengautentikasi login pengguna sehingga server bisa memeriksa untuk melihat apakah informasi pengguna cocok dengan informasi yang ada di dalam database.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR