Perusahaan riset DataReportal mengungkapkan jumlah perangkat seluler yang terkoneksi di Indonesia mencapai 370,1 juta pada Januari 2022, meningkat 13 juta atau 3,6 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Data dari GSMA Intelligence menunjukkan ada 370,1 juta koneksi seluler di Indonesia pada awal 2022," kata Simon Kemp selaku penulis laporan DataReportal, dikutip dari laman resminya.
Sayangnya tidak dijelaskan jenis perangkat seluler karena bisa berupa smartphone ataupun tablet. Angka 370,1 juta ini jauh lebih banyak dari total jumlah penduduk di
Indonesia karena penduduk di Indonesia kini mencapai 277,7 juta hingga Januari 2022. Artinya, data dari GSMA Intelligence itu menunjukkan kalau perangkat seluler di Indonesia setara dengan 133,3 persen dari total populasi pada Januari 2022.
Kemp mengungkapkan jumlah perangkat seluler di dunia biasanya lebih tinggi ketimbang total keseluruhan populasi karena satu orang bisa saja menggunakan dua perangkat untuk pemakaian pribadi ataupun khusus kerja.
"Jadi bukan hal yang aneh jika jumlah perangkat seluler lebih banyak dari total angka populasi," katanya.
Sebelumnya DataReportal juga merinci bahwa jumlah pengguna internet Indonesia 2022 sudah mencapai 204,7 juta orang. Tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 73,7 persen dari total populasi pada awal tahun 2022.
Terus Melonjak
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan jumlah pengguna Internet di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya karena adanya keberhasilan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
"Seperti Palapa Ring, dan upaya peningkatan literasi digital masyarakat yang sekarang ini sedang kita galakkan," ungkap Johnny G. Plate dalam keterangan resminya Senin (30/8/2021).
Dengan semakin bertambahnya pengguna internet dan juga pengguna media sosial di Indonesia merupakan sebuah peluang pengembangan komunikasi publik berbasis internet.
"Pemanfaatan berbagai platform media sosial dalam penyelenggaraan komunikasi publik nasional. Di mana publik ada, di situ kita hadir membangun interaksi untuk menyampaikan informasi sekaligus menyerap aspirasi," kata dia.
Menteri Plate mengatakan pelaksanaan komunikasi publik kita tidak bisa hanya mengandalkan satu metode untuk menjangkau publik yang beragam.
"Selain publik di dunia maya, kita juga perlu merangkul berbagai lembaga dan sistem informasi dan komunikasi yang berada di dunia nyata, dengan bentuk tradisional atau konvensional, seperti pertunjukan rakyat dan forum pertemuan dan musyawarah. Keberadaannya dapat dimanfaatkan sebagai mitra dalam pembangunan dan penyelenggaraan komunikasi publik," paparnya.
Menkominfo menegaskan kembali bahwa hubungan yang harmonis antar instansi pemerintah dan pemerintah dengan publik harus membawa dampak yang signifikan dalam hal pembangunan.
"Dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan dapat mengakselerasi proses pengambilan keputusan untuk mengakomodir kepentingan masyarakat; yang pada akhirnya berimplikasi pada akuntabilitas, kepercayaan publik terhadap pemerintah, serta kredibilitas pemerintah," tutup Plate.
Prioritas Utama
Menkominfo Johnny G Plate menjelaskan ada beberapa program prioritas yang akan dijalankan kementeriannya pada tahun 2022, di antaranya adalah infrastruktur dan mempersiapkan masyarakat Indonesia memasuki era transformasi digital.
"Dampak COVID-19 mengharuskan kita menyelesaikan permasalahan di sektor digital untuk mengantarkan masyarakat memasuki era transformasi digital," kata Plate di sela Rapat Kerja Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/8/2021).
Dia menjelaskan hampir semua program yang dimiliki Kemenkominfo merupakan prioritas, misalnya infrastruktur digital seperti satelit dan penyediaan akses internet untuk fasilitas publik masyarakat. Pada saat bersamaan, menurut dia, harus dilakukan peningkatan kemampuan digital bagi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia mulai dari tingkat dasar hingga atas.
"Di tingkat dasar ada gerakan literasi digital, tingkat menengah ada digital talent scholarship, dan tingkat atas ada digital leadership academy. Tentu saja kerja sama dengan institusi lain harus dibangun bersama-sama, termasuk dengan global teknologi yang ada di Indonesia," ujarnya.
Plate menjelaskan Kominfo akan mempersiapkan infrastruktur untuk data di Indonesia sehingga dapat dibentuk pusat data atau goverment cloud yang harus dipersiapkan sejak saat ini. Agenda prioritas Kominfo 2022 yang lain menjaga pola komunikasi publik secara baik, karena tahun depan ada beberapa agenda penting yang akan dihadapi bangsa Indonesia.
Dia menjelaskan salah satu agenda dalam negeri yang penting pada tahun 2022 adalah persiapan Pemilu 2024 yang sudah mulai berjalan awal tahun.
"Komunikasi publik harus dijaga dengan baik agar masyarakat tenang. Apalagi diharapkan pemulihan pandemi COVID-19 lebih baik sehingga gerak ekonomi masyarakat berjalan dan saat yang sama ada agenda politik dalam negeri," katanya.
Dia menekankan bahwa semua program-program prioritas tersebut perlu didukung anggaran yang memadai agar pelaksanaannya bisa maksimal. Raker Komisi I DPR RI akan membahas secara rinci kebutuhan anggaran bagi pelaksanaan program prioritas Kominfo 2022.
Sebelumnya, Komisi I DPR RI menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Komisi Informasi (KI) Pusat, dan Dewan pers, salah satunya membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) Tahun Anggaran 2022, yang dilaksanakan secara tertutup.
Raker tersebut diagendakan akan membahas tiga poin utama, yakni pertama, pembahasan laporan keuangan Kemkominfo APBN Tahun Anggaran 2020.
Kedua, pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) Kemkominfo TA 2022 dan ketiga, membahas program prioritas nasional dan Prioritas Kominfo Tahun 2022.
KOMENTAR