Atur Toko, startup e-commerce enabler bagi UMKM, membukukan kinerja positif selama tahun 2021. Pada kurun waktu tersebut, rata-rata pertumbuhan per kuartal (Compound Quarterly Growth Rate) meningkat signifikan sebesar 125 persen. Target berikutnya Atur Toko berencana untuk mendapatkan pendanaan di tahun ini.
Atur Toko terus mendukung bisnis UMKM melalui inisiasi pengembangan bisnis offline ke online store dan optimasi UMKM untuk berjualan di marketplace. Tercatat Atur Toko telah membantu pengembangan lebih dari 4 ribu UMKM di Indonesia.
CEO Atur Toko Bagus Dewantara mengatakan, ”Jika dilihat dari core business jasa yang kami miliki seperti OmniPos, BuatToko dan Atur Toko+, maka pendapatan secara year on year (YoY) meningkat signifikan mencapai 742 persen atau delapan kali lipat lebih.”
Selain tetap fokus di bisnis e-commerce enabler, Atur Toko berencana mendapatkan pendanaan pre series atau series A dan berekspansi pada layanan social commerce, peningkatan akuisisi customer dan peningkatan conversion rate, hingga penambahan gudang e-commerce bekerja sama dengan pemerintahan daerah.
“Pertumbuhan yang signifikan di tahun 2021 membuka peluang Atur Toko untuk menargetkan pendanaan pre series A atau series A. Paid user mengalami peningkatan 717% YoY pada tahun 2021, di mana Compound Annual Growth Rate (CAGR) dari GMV kita sebesar 213% sejak Atur Toko berdiri di tahun 2019,” jelas Bagus.
“Berdasarkan klasifikasi bisnis, saat ini kami juga telah memiliki portfolio beberapa klien dari merek yang cukup besar. Hal inilah yang membuat kami optimis dengan potensi peningkatan rerata pendapatan per pengguna (ARPU) hingga 300-400 persen,” lanjutnya.
Ia menambahkan, akses ke lebih dari 4 ribu UMKM turut membuka peluang kepada pemodal untuk mengakuisisi UMKM yang terbukti memiliki added value serta pertumbuhan dan proyeksi bisnis yang positif, di antaranya melalui skema kepemilikan saham atau pinjaman.
Terkait dengan sektor industri UMKM di Atur Toko, Bagus memaparkan mayoritas registered user berasal dari industri mode, kecantikan, kuliner dengan mencapai total 72 persen dari total registered user, dilanjutkan dengan industri elektronik dan home living sebesar 10 persen.
Kebanyakan dari UMKM terdaftar merupakan pelaku bisnis di pasar tradisional besar di Indonesia yang awalnya hanya memiliki toko offline.
Berdiri sejak tahun 2019, Atur Toko telah menegaskan posisinya untuk mendukung pemerintah dalam digitalisasi UMKM dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui pendirian gudang e-commerce.
Sepanjang tahun 2021, Atur Toko telah berhasil melakukan inisiasi dengan beberapa pemda untuk menggagas kerja sama pendirian gudang e-commerce bagi UKM binaan pemda, di antaranya di daerah Garut, Gorontalo, Bekasi, Kalimantan Barat, dan Mojokerto.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR