Pemerintah mengimbau kepada operator seluler di Indonesia untuk menghentikan jaringan 3G dan beralih ke 4G. Telkomsel dan XL Axiata pun memastikan mulai mematikan jaringan generasi ketiga tersebut tahun ini.
Jika jaringan 3G dinon-aktifkan sepenuhnya, maka masyarakat yang masih menggunakan layanan 3G mau tidak mau harus beralih ke layanan 4G LTE. Apabila pelanggan layanan 3G masih menggunakan perangkat yang "mentok" di jaringan 3G, artinya mereka harus mengeluarkan biaya untuk membeli perangkat baru yang sudah mendukung 4G.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sendiri tengah menyiapkan beberapa solusi yang dapat mendorong masyarakat Indonesia untuk segera melakukan migrasi dari 3G ke 4G. Salah satunya, Kominfo ingin mendorong operator seluler untuk menghadirkan paket penggantian perangkat ke ponsel 4G dengan harga yang lebih murah.
"Salah satunya adalah penyelenggara seluler dapat memberikan paket penggantian handset 3G ke 4G dengan harga murah dengan waktu tertentu," kata Dedy Permadi, Juru Bicara Kementerian Kominfo melalui pesan singkat.
Ponsel 4G memang menjadi barang wajib yang harus dimiliki masyarakat agar bisa menangkap sinyal 4G. Dengan jaringan 4G, pengguna disebutkan dapat menikmati pengalaman online lebih baik ketimbang menggunakan 3G, termasuk ketika bermain game, video call, voice call, streaming video dan lain sebagainya.
Bila ponsel yang dimiliki masyarakat hanya mentok mendukung 3G, maka saat sinyal 3G dimatikan, masyarakat tersebut hanya dapat mengandalkan jaringan 2G (untuk SMS dan telepon) serta tidak bisa lagi mengakses internet dengan jaringan 3G.
Pengguna 3G
Sejumlah masyarakat Indonesia memang diketahui masih ada yang hanya mengandalkan sinyal 3G (disebut juga 3G-only user) dan tidak memiliki ponsel dengan dukungan 4G.
Setidaknya begitulah menurut hasil riset OpenSignal yang dipublikasi pada Juni 2021 lalu. Dalam laporannya, OpenSignal mengungkapkan bahwa masih ada sebanyak 16,8 persen pengguna 3G-only di Indonesia yang tidak punya perangkat yang mendukung jaringan 4G.
Hal tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, salah satunya karena penghasilan yang rendah sehingga belum mampu untuk membeli ponsel 4G. Kendati demikian, OpenSignal tidak mengungkapkan angka atau jumlah sebenarnya dari 3G-only user di Imdonesia yang tidak memiliki ponsel dengan dukungan 4G.
Dedy turut mengungkapkan, Kominfo juga memiliki dua rencana lainnya untuk mendorong masyarakat Indonesia segera melakukan migrasi dari 3G ke 4G.
"Pertama, penyelenggara seluler memberikan kompensasi ganti rugi terhadap sisi dana, paket data, dan pulsa milik pelanggan," kata Dedy.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Rizal |
KOMENTAR