Menggelar TechDay di IT Del, Sumatera Utara, Huawei menyoroti pentingnya talenta digital berkompetensi tinggi di bidang teknologi digital dan pemahaman mendalam tentang keamanan siber.
Gelaran Huawei TechDay di IT Del ini juga merupakan kelanjutan dari ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara Huawei, BSSN dan IT Del. Ajang yang bertujuan menyampaikan edukasi yang komprehensif dari berbagai perspektif ini menghadirkan pembicara dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), dan tentu saja Huawer sebagai pakar di bidang TIK.
Dr. Arnaldo Marulitua Sinaga, S.T., M.InfoTech., Rektor IT Del menyatakan, webinar ini membahas cara menghadapi tantangan dalam inovasi fintech dan transaksi digital. Dengan melibatkan para pakar dari Huawei, BSSN dan AFPI, menurut Arnold, acara ini menghadirkan edukasi komprehensif yang bermanfaat dalam meningkatkan literasi civitas akademika dan partisipan dari lembaga pemerintahan tentang implikasi teknologi finansial dan tantangannya dari perspektif luas.
“Apresiasi kami yang tinggi atas konsistensi dukungan Huawei dan BSSN. Kontribusi yang diberikan melalui kegiatan alih pengetahuan secara berkelanjutan turut membantu kami dalam menyiapkan talenta digital yang memahami isu-isu penting yang harus diantisipasi dan sekaligus memenuhi kualifikasi industri,” imbuhnya.
Dr. Edit Prima, M.Kom, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata dari BSSN mengatakan perkembangan fintech yang sangat pesat memunculkan isu keamanan.
BSSN mencatat ada dua aspek yang perlu dicermati yaitu aspek perlindungan konsumen, yang mencakup keamanan dan perlindungan dana dan data pengguna serta aspek kepentingan nasional, pencegahan tindak pidana penipuan dan pencucian uang yang dapat berdampak pada stabilitas keuangan nasional.
“Seiring dengan penggunaan teknologi, ancaman semakin besar. Berdasarkan data yang dihimpun BSSN, industri finansial dan asuransi termasuk dalam 10 industri yang paling sering mengalami serangan siber yaitu sebesar 22,4%, dari persentase tersebut dialami bank (70%), asuransi (16%) dan industri keuangan lain (14%). Ini patut menjadi perhatian kita semua bahwa industri keuangan termasuk dalam dua besar yang paling sering mengalami serangan siber. Karena itu, saya menyambut baik segala upaya penting untuk terus mengedukasi ekosistem terhadap isu-isu keamanan siber sebagaimana diselenggarakan oleh Huawei dan IT Del pada hari ini,” papar Dr. Edit Prima.
Sementara itu, Mac Weng, Chief Compliance Officer Huawei Indonesia menegaskan kembali komitmen berkelanjutan Huawei dalam terus meningkatkan inklusi teknologi digital di kalangan masyarakat luas, khususnya di era percepatan transformasi digital ini, melalui program-program alih pengetahuan dan teknologi yang strategis dan kolaboratif bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya.
“Melalui TechDay 2022, kami mempersiapkan siswa menjadi talenta TIK dengan fokus pada keamanan. Seperti yang Anda ingat tahun lalu, Huawei menandatangani MoU dengan BSSN dan IT Del. Melalui perjanjian ini, kami sepakat untuk menjalin dan meningkatkan kerjasama pendidikan TIK. Huawei menyampaikan terima kasih atas semua bantuan dan bimbingan BSSN, IT Del, OJK, dan AFPI dalam mewujudkan TechDay 2022. Kami berharap dapat bekerja sama lagi untuk mempersiapkan lebih banyak profesional keamanan siber,” tegas Mac Weng.
Sementara Syarbeni, Cyber Security dan Privacy Protection Officer, Huawei Indonesia, menekankan akan pentingnya aspek keamanan siber dalam pembangunan ekosistem digital di Indonesia.
Menurutnya, keamanan siber adalah tantangan yang kompleks dan tidak pernah berhenti berevolusi. Untuk itu Syarbeni menekankan pentingnya kolaborasi yang erat dan berbagi informasi antara para pemangku kepentingan dalam hal pendekatan yang berbasis standar dan terkoordinasi di seluruh industri, terutama dari segi tata kelola, kapabilitas teknis dan sertifikasi.
“Huawei meyakini akan pentingnya bagi seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menetapkan tujuan bersama, mengatur tanggung jawab, dan bekerjasama untuk membangun lingkungan digital yang dapat menjawab tantangan-tantangan hari ini dan hari esok,” tutup Syarbeni.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR