IBM meluncurkan generasi terbaru di jajaran mainframe Z-series, IBM® z16™, yang mengusung akselerator AI on-chip terintegrasi.
Berkat prosesor baru Telum 7nm, z16 dapat melakukan AI inference terhadap transaksi real time dan berskala besar. IBM menyebutkan, saat melakukan fraud analysis, sistem seri Z terbaru ini mampu memroses 300 miliar inference request per hari dengan latensi yang diklaim IBM hanya satu milisekon.
Menurut keterangan IBM, kemampuan Artificial Intelligence (AI) pada mainframe ini dapat dimanfaatkan untuk beban kerja yang bersifat mission-critical, seperti kartu kredit, perawatan kesehatan, dan transaksi keuangan.
IBM z16 juga dirancang khusus untuk membantu melindungi dari ancaman di masa depan yang mungkin digunakan untuk melakukan cracking terhadap teknologi enkripsi saat ini.
Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Celent “Operationalizing Fraud Prevention on IBM Z,” diperkirakan 70% dari nilai transaksi global dijalankan di IBM z Systems. Hal ini memperlihatkan bahwa inovasi IBM, termasuk IBM z16 ini, adalah teknologi tulang punggung bagi ekonomi global, yang sudah berlangsung selama beberapa dekade. Mainframe IBM menjadi pusat bagi lingkungan hybrid cloud di dua pertiga perusahaan Fortune 100, 45 dari 50 bank teratas dunia, 8 dari 10 perusahaan asuransi teratas, 7 dari 10 peritel global teratas, dan 8 dari 10 perusahaan telekomunikasi teratas.
“IBM adalah standar yang tinggi untuk pemrosesan transaksi yang aman. Sekarang dengan inovasi IBM z16, klien kami dapat meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan dengan melakukan inferensi tepat di mana data kritis misi mereka berada,” kata Ric Lewis, SVP, IBM Systems.
Kemampuan ini, menurut Ric, membuka peluang untuk menciptakan terobosan di tiap industri sehingga perusahaan dapat memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan hasil bisnis yang lebih kuat.
Jawab Tantangan Keamanan Data Era Komputasi Kuantum
Dengan kemampuan AI terintegrasi, IBM z16 dihadirkan untuk menjawab tantangan keamanan di berbagai sektor industri. Seperti yang semakin sering kita dengar belakangan ini, institusi keuangan di seluruh dunia menghadapi tantangan terkait dampak penipuan terhadap konsumen.
Studi terbaru dari IBM dan Morning Consult yang bertajuk “2022 IBM Global Financial Fraud Impact Report” menemukan, penipuan kartu kredit adalah jenis penipuan paling umum yang dialami konsumen peserta survei dari 7 negara.
Selanjutnya, responden mengatakan mereka yakin bahwa bank dan jaringan pembayaran adalah pihak yang paling bertanggung jawab untuk mencegah penipuan. Namun menjalankan model deep-learning dalam skala besar secara real-time sulit dilakukan penyelenggara layanan karena masalah latensi. Model deteksi penipuan hanya dijalankan terhadap kurang dari 10% transaksi volume tinggi. Hal ini berakibat pada tidak terdeteksinya sejumlah besar penipuan.
Kemampuan AI inference yang tertanam langsung di prosesor Telum memungkinkan pemrosesan transaksi volume tinggi. IBM z16 dapat memproses 300 miliar permintaan inferensi per hari hanya dengan latensi satu milidetik.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR