Tingginya antusiasme investor menjadi pendorong utama melejitnya harga saham GOTO di hari pertama perdagangan saham. Antusiasme ini bisa dilihat dari data Ajaib, platform investasi yang menjadi salah satu kanal pemesanan saham GOTO.
Seperti diungkap Anna Lora (Direktur Ajaib Sekuritas Asia), jumlah pemesan saham GOTO di Ajaib mencapai lebih dari 150 ribu investor. “Angka ini lebih dari dua kali lipat dari rekor IPO sebelumnya,” ungkap Anna. Data lain menunjukkan, saham GOTO mengalami oversubscribed (atau jumlah pesanan melebihi jumlah saham yang ditawarkan) hingga 15,7 kali lipat.
Padahal seperti diungkap PT Indo Premier Sekuritas, salah satu underwriter atau penjamin IPO GOTO, penawaran perdana ini difokuskan pada investor lokal dan retail. Investor asing, yang memiliki modal jauh lebih besar, baru “bermain” saat saham resmi diperdagangkan Senin (11/4) ini.
Hal inilah yang menjelaskan mengapa saham GOTO langsung melejit di hari pertama IPO. Harga saham GOTO sempat mencapai Rp.416, sekitar 23% lebih tinggi dari harga awal Rp.338. Dengan valuasi mencapai Rp.462 triliun, GOTO menjadi emiten dengan kapitalisasi terbesar ketiga di Indonesia, menggeser posisi Telkom Indonesia (dan hanya kalah dari BCA dan BRI).
IPO GOTO ini juga menjadi salah satu yang terbesar di Asia dan di dunia sepanjang tahun 2022.
Sebagai informasi, GoTo menjadi emiten ke-15 yang melakukan IPO di BEI pada tahun ini. Dengan transaksi perdagangan mencapai Rp.3,1 triliun, IPO GOTO ini jauh melampaui pelaku IPO lain. Contohnya PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang mencatatkan nilai transaksi Rp.356,9 miliar serta PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan nilai sebesar Rp 321,4 miliar.
Anna meyakini, pencapaian ini menandakan kebangkitan pasar modal nasional. Hal ini juga tercermin dari partisipasi investor ritel domestik yang tumbuh dua kali lipat dari tahun 2021, dan juga transaksi IPO GOTO yang hanya ditangani penjamin emisi efek nasional dan memasarkan kepada investor domestik Indonesia.
“Dengan melantainya saham GOTO di Bursa dapat menjadi penggerak indeks saham teknologi,” tambah Anna.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR