Penggemar musik tentu tidak asing dengan istilah one-hit wonder. Bagi yang belum terlalu paham, one-hit wonder adalah sebuah karya musik (bisa satu lagu, bisa satu album) yang begitu populer dan membuat musisi atau artisnya melesat ke puncak ketenaran. Namun, ya hanya satu itu saja karyanya yang sukses.
Di dunia teknologi informasi, khususnya aplikasi, ternyata hal semacam ini juga ada. Ada aplikasi yang sangat populer dan digunakan oleh begitu banyak orang, tetapi ya hanya satu aplikasi itu yang sukses. Pengembangnya barangkali membuat juga aplikasi yang lain, tetapi gagal atau tidak sesukses aplikasi tadi. Bisa jadi pengembangnya hanya membuat satu aplikasi itu, dan karena begitu sukses, langsung diakuisisi oleh perusahaan lain yang jauh lebih besar. Perusahaan yang melakukan akuisisi tersebut kemungkinan besar telah memiliki banyak produk sukses lainnya, tetapi produk yang diakuisisi ini tetap layak untuk disebut sebagai sebuah one-hit wonder.
Nah, apa sajakah one-hit wonder di dunia aplikasi? Sebagian akan kami ceritakan untuk Anda.
Siapa yang tak mengenal game yang begitu populer dan digandrungi banyak orang, baik anak-anak maupun dewasa ini? Rasanya hampir tak ada. Namun tahukah Anda jika Rovio, perusahaan yang mengembangkan Angry Birds, sebelumnya telah memproduksi 51 jenis game dan tak satupun yang mampu meledak di pasar?
Angry Birds merupakan game ke-52 yang diciptakan oleh Rovio dan kita semua tahu game inilah yang membawa Rovio ke puncak kejayaan. Tak salah bukan bila Angry Birds disebut sebagai one-hit wonder bagi Rovio?
Angry Birds sendiri akhirnya diproduksi dalam berbagai tema dan variasi. Bukan game saja, Angry Birds diproduksi juga dalam bentuk mainan, film, bahkan taman bermain.
Per Juli 2015, Angry Birds telah diunduh sebanyak tiga miliar kali. Hal ini menjadikannya freemium game yang paling banyak diunduh. Angry Birds Star Wars hanya membutuhkan waktu 2,5 jam untuk menjadi nomor satu di Apple App Store.
Sekarang, jika tanpa bantuan Google, apakah Anda bisa dengan mudah menyebutkan produk game Rovio selain Angry Birds?
Masih dari dunia game, kebetulan namanya juga mengandung kata “Bird”. Ya, Flappy Bird merupakan game yang popularitasnya meroket dengan sangat cepat sekaligus kontroversial. Meski game ini digandrungi oleh banyak orang, tetapi kritikus menganggapnya terlalu sulit dimainkan. Yang lebih parah lagi, Flappy Bird juga dianggap melanggar hak cipta karena ada beberapa unsur visual dari game lain yang hadir di game ini.
Apapun itu, Flappy Bird sudah menggelembungkan kantong pengembangnya, yaitu Dong Nguyen yang berasal dari Vietnam, meskipun dia mengatasnamakan pengembangan game ini pada perusahaannya, dotGEARS. Selama game ini masih tersedia, baik di Apple App Store maupun Google Play Store, Dong Nguyen telah menerima keuntungan sekitar US$50.000 dari iklan.
Dong Nguyen akhirnya menarik Flappy Bird dari peredaran dengan alasan game tersebut terlalu adiktif sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari orang yang memainkannya. Namun, diduga kuat alasan yang sesungguhnya adalah untuk menghindari tuntutan dari pihak-pihak yang merasa hak ciptanya telah dilanggar.
Dong Nguyen dan dotGEARS sebenarnya juga memiliki produk game lain. Namun, tak ada yang sanggup menandingi Flappy Bird.
DAP (Download Accelerator Plus)
DAP atau Download Accelerator Plus merupakan peranti lunak yang cukup populer, terutama di masa ketika laju koneksi internet belum seperti sekarang. Sesuai namanya, DAP digunakan untuk mempercepat proses pengunduhan. Salah satu caranya adalah dengan membagi file yang diunduh menjadi beberapa bagian dan mengunduhnya secara simultan.
Bahkan sebenarnya ketika koneksi internet sudah cukup kencang pun, DAP masih cukup bermanfaat karena berbagai fitur yang dimilikinya. Fitur penting DAP antara lain adalah kemampuannya mencari mirror dari file yang diunduh, preview file jika yang diunduh adalah file multimedia, dan melakukan tugas tertentu jika pengunduhan telah selesai. Fitur yang disebutkan terakhir ini sering dimanfaatkan untuk mematikan komputer saat proses pengunduhan telah selesai.
DAP diproduksi oleh perusahaan bernama Speedbit. Speedbit didirikan pada tahun 1999 dan berfokus pada percepatan pengunduhan. Selain DAP, Speedbit memiliki beberapa produk lain, tetapi hanya DAP-lah yang dikenal oleh masyarakat luas.
Mereka yang telah mengenal internet sejak akhir 1990-an hampir pasti mengenal pemutar musik satu ini, WinAmp. Saat musik digital dalam format MP3 bertebaran begitu banyak di internet, dibutuhkan sebuah pemutar musik yang andal. WinAmp bisa dikatakan merupakan satu-satunya pemutar MP3 yang kaya fitur saat itu. Popularitas WinAmp otomatis mengatrol juga popularitas pengembangnya, yaitu Nullsoft. WinAmp ini kemudian akhirnya dibeli oleh AOL dan selanjutnya dibeli lagi oleh Radionomy.
Seiring dengan makin banyak alternatif pemutar dan format musik yang tersedia, pelan tapi pasti popularitas WinAmp menurun. Belakangan ini pengembangannya sedang dalam keadaan nonaktif. Namun tak terelakkan, WinAmp telah menjadi sebuah one-hit wonder bagi Nullsoft.
Generasi sekarang barangkali tak mengenal aplikasi ini karena sudah berhenti dikembangkan sejak 21 tahun yang lalu. Namun mereka yang pada akhir 1990-an sudah banyak berkutat dengan pengolahan teks, hampir dipastikan mengenal Chiwriter.
Chiwriter merupakan salah satu pengolah kata pertama yang menggunakan model WYSIWYG (what you see is what you get). Kompetitor terberatnya kala itu, WordStar, masih menggunakan kode format tertentu yang tampil di layar. Kemampuan inilah yang membuat Chiwriter disukai banyak orang dan cukup populer.
Ketika dominasi sistem operasi Windows mulai menggeser DOS, popularitas Chiwriter meredup. Salah satunya adalah karena pengembangnya, Horstmann Software Development Corporation, tidak menyediakan Chiwriter yang berjalan di atas platform Windows. Popularitas Microsoft Office (khususnya Word) yang saat itu mulai melesat juga memiliki andil terhadap matinya Chiwriter. Meski demikian, Chiwriter akan tetap dikenang sebagai salah satu pengolah teks pertama yang bersifat WYSIWYG.
Netscape Navigator
Sebuah kekalahan selalu berakhir menyakitkan. Itulah yang menimpa Netscape Navigator setelah kalah pada perang peramban melawan Internet Explorer. Ketika internet mulai banyak digunakan, dua peramban inilah yang menguasai pasar. Keduanya lalu menerapkan standar sendiri terhadap web dan seringkali tidak kompatibel antara yang satu dengan yang lainnya. Namun apa daya, pada akhirnya Internet Explorer yang memenangkan pertarungan karena dipaketkan bersama dengan sistem operasi Windows.
Meski kalah, Netscape Navigator yang dikembangkan oleh Netscape Communications Corporation ini meninggalkan sebuah warisan yang sampai kini masih banyak digunakan oleh pengembang web, yaitu JavaScript.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR