Banyaknya informasi yang mengalir melalui internet dapat membawa dampak positif maupun negatif. Pengguna yang bijak tentu akan memilih sisi positif penggunaan internet. Dari sekian banyak informasi yang beredar di internet, yang kerap dilewatkan pengguna adalah info mengenai event atau aktivitas. Informasi semacam ini sepertinya kalah bersaing dari berita-berita mainstream seperti politik atau olahraga.
Latar belakang inilah yang lantas mendorong Sammy Ramadhan mengembangkan aplikasi Goers untuk menemukan berbagai event menarik yang sedang berlangsung. Di sisi lain, pemuda yang terlahir sebagai generasi millenial ini juga melihat langsung dari kebutuhan teman-temannya yang sulit menemukan event & aktivitas seru di kota-kota urban. Ini ditambah lagi dengan sulitnya mendapatkan tiket/reservasi secara online.
Sammy yang menjabat sebagai CEO sekaligus Co-founder Goers ini merasa harus ada sebuah platform yang mampu memudahkan masyarakat dalam menemukan event dan aktivitas dalam waktu yang singkat, serta relevan terhadap minat masing-masing.
Personalisation Engine
Akhir tahun 2014 menjadi momen bersejarah bagi Sammy dan co-founder lainnya, yaitu Niki Tsuraya Yaumi (Niki) dan Anselmus Krisma Adi Kurniawan (Ansel) dalam menelurkan aplikasi Goers versi beta. Kala itu Sammy menilai, adanya aplikasi Goers akan dapat menghemat waktu dan energi dalam pencarian. “Kami menyediakan fitur online booking untuk acara dan aktivitas yang diinginkan,” tuturnya. Kemudian, selang beberapa bulan kemudian, tepatnya pada Mei 2015, Goers resmi meluncur ke publik.
Saat ini, setelah kurang lebih dua tahun berjalan, Goers telah mengalami perkembangan mulai dari sisi pengguna, jumlah tim, sampai event. Sammy mengungkapkan, sejak beroperasi pada September 2015, saat ini pengguna Goers sudah mencapai angka 25 ribu pengguna. Begitu pun dengan jumlah tim yang diawali oleh tiga orang kini telah berkembang menjadi lebih dari dua puluh orang. Sementara untuk event, Sammy menyebut jika dalam sebulannya Goers bisa memuat sekitar 1.200 content event dan aktivitas.
Dari sekian event yang dimuat Goers, Sammy menyebut tidak ada kriteria khusus untuk kategori event. Hanya saja, pihaknya lebih menyukai audience di rentang usia 18-25 tahun. Meskipun demikian, Sammy mengungkapkan Goers juga memiliki system event management yang diarahkan untuk bisa menangani mulai dari event kecil sampai event enterprise. “Untuk B2B kami memiliki Web & App untuk Partner yang kami sebut Dashboard Goers (web) dan Goers Solution (app) dimana Partner bisa langsung memonitor kinerja event dan aktivitasnya,” ujar Sammy.
Sebagai aplikasi yang membidik pengguna mobile, Goers hadir di dua sistem operasi terkemuka, iOS dan Android. Meskipun berbeda, Sammy meyakinkan jika fitur pada kedua sistem operasi tersebut sama saja. “Feature utama kami adalah Personalisation Engine dimana pengguna bisa memilih kategori apa yang diminati oleh mereka dan berikutnya adalah fitur online booking,” sebut Sammy.
Fitur Goers terbilang mudah dipahami, misalnya pembagian acara yang terdiri dari tiga macam, yaitu today (hari ini), tomorrow (besok), dan upcoming (akan datang). Dengan demikian, pengguna Goers dapat dengan mudah melihat kegiatan mereka sesuai dengan waktu yang diinginkannya.
Berkat kehadiran fitur booking, pengguna dapat membeli tiket untuk acara atau kegiatan menarik secara mudah. Tidak hanya itu, Goers juga dibekali fitur personalize interest, yang menawarkan para penggunanya berbagai acara atau kegiatan yang sesuai dengan minat mereka masing-masing.
Sammy menuturkan, Goers memiliki tiga cara untuk mengizinkan sebuah event tampil di aplikasi mobile tersebut. Ketiga cara tersebut adalah mendapatkan informasi dari pemilik event langsung, pihak Goers yang mendatangi pembuat event, serta rekomendasi dari para pengguna Goers.
Yang unik, aplikasi ini menawarkan fitur personalize interest, di mana Goers akan memunculkan tipe-tipe kegiatan yang sesuai dengan minat penggunanya. Untuk pengguna, saat ini tersedia berbagai macam pilihan kegiatan antara lain: Art&Culture, Philanthropy, Exhibition, Fashion, Food&Drink, Family, Music, Nightlife, Seminar, Shopping, Sport, dan Movie. Pengguna bisa mengaturnya di setting untuk memilih aktivitas yang menjadi minatnya. Sammy pun menilai, adanya aplikasi Goers akan dapat menghemat waktu dan energi dalam pencarian.
Startup Adalah Tantangan
Bagi Sammy, tantangan dalam mendirikan startup adalah startup itu sendiri, di mana tantangannya beragam, mulai dari brand yang belum dikenal sampai bagaimana mencari pendanaan. “Kami telah melewati tiga kali pendanaan dan itu adalah sebuah perjalanan yang sangat menantang dan seru,” bebernya.
Startup yang pernah menjuarai INA 2.0 yang diadakan oleh Telkomsel dan Samsung ini telah menerima beberapa pendanaan di antaranya dari Telkom Group melalui MDI Venture, Mahaka Group, 1 Private Equity & beberapa Angle Investor.
Salah satu kebanggaan Sammy terhadap Goers adalah ketika aplikasi ini berhasil meraih jumlah pengguna sebanyak lebih dari 15 ribu. “Dan pada saat kami memiliki 15 ribu users, dimana para Partner (EO, Promotor, Venue) melihat bahwa Goers bisa menjadi alternatif marketing & Sales channel mereka,” imbuh Sammy.
Kini startup yang berdiri di bawah bendera PT Sanraya Adi Nattaya ini berharap dalam waktu satu sampai dua tahun yang akan datang menjadi aplikasi yang memberikan manfaat kepada industri live entertainment dan pariwisata di Indonesia. Untuk mencapai itu, Sammy mengaku selalu belajar dari orang lain yang telah berhasil membangun startup.
Penulis | : | Indah PM |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR