Konsep arisan sebenarnya adalah bentuk support group yang efektif dalam membantu kemandirian finansial anggotanya. Mapan pun menggabungkan konsep tradisional ini dengan pendekatan teknologi.
Mengatur keuangan sehingga hidup lebih mapan, serta mampu memenuhi kebutuhan hidup mungkin dambaan dari setiap keluarga. Inilah yang menjadi misi Mapan—sebelumnya dikenal sebagai PT. RUMA—untuk menjadi perusahaan yang berfokus pada layanan teknologi keuangan berbasis komunitas.
Aldi Haryopratomo (CEO Mapan) menuturkan, tantangan edukasi keuangan yang ada saat ini bukan sekadar memberi pengetahuan, namun juga bagaimana mengubah kebiasaan pengaturan keuangan keluarga di Indonesia. Penyandang gelar MBA dari Harvard Business School dan Bachelor of Computer Engineering Purdue University ini pun menyebut, edukasi keuangan haruslah relevan terhadap kebutuhan audiensinya.
Aldi lantas menyebutkan kegiatan Arisan sebagai contohnya. “Arisan yang selama ini dipandang sebelah mata sebenarnya adalah sebuah support group yang kuat dan mampu mendorong perubahan bagi anggotanya, termasuk perubahan ke arah kemapanan,” tuturnya.
Aldi pun membentuk Arisan Mapan sebagai bentuk edukasi keuangan untuk meningkatkan kemapanan keluarga Indonesia. Bung Hatta yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia yang menjadi inspirasi Aldi.
“Bung Hatta sebagai tokoh ekonomi kerakyatan di Indonesia pernah menyebutkan bahwa Sanubari Indonesia penuh dengan rasa bersama. Kebersamaan adalah hal yang sangat erat dan khas arisan,” tutur Aldi. Melalui Arisan Mapan, Aldi ingin memupuk semangat gotong royong menjadi kekuatan ekonomi.
Arisan Mapan menjadi bentuk gerakan edukasi pengaturan keuangan keluarga yang fokus pada peningkatan kemapanan anggotanya. Salah satu keunggulan Arisan Mapan ialah para anggotanya dapat mengakses berbagai barang kebutuhan berkualitas yang selama ini sulit mereka jangkau karena harga yang terlalu tinggi.
Gotong Royong Cicil Barang
Tidak seperti arisan pada umumnya, Arisan Mapan yang dibentuk Aldi mengusung konsep jual beli barang. Mapan bekerja sama dengan 400-500 perusahaan—termasuk UMKM—sebagai penyedia barang yang akan digunakan sebagai hadiah arisan. Mapan pun mensyaratkan seluruh barang yang tersedia di Arisan Mapan memiliki kualitas yang baik dan harga terjangkau.
Aldi menyebut, ada beberapa masalah yang coba diselesaikan oleh Arisan Mapan. Salah satunya adalah memotong rantai distribusi yang berlapis-lapis sehingga biaya barang menjadi tinggi. Melalui Arisan Mapan, penjual langsung berurusan dengan pembeli alias pengikut arisan.
Selain itu, Mapan juga menghadirkan skema pembayaran yang lebih ramah terhadap masyarakat, utamanya yang jauh dari perkotaan. “Selama ini, banyak keluarga Indonesia yang membeli barang melalui jasa keuangan tidak resmi seperti rentenir, dengan harga angsuran yang sangat tinggi dan kualitas barang sangat rendah,” sebut Aldi. Melalui Arisan Mapan, masyarakat bisa mendapatkan barang tanpa harus membayar bunga cicilan. Bedanya cuma peserta arisan harus sabar menunggu waktunya mendapatkan barang.
Penulis | : | Indah PM |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR