Minggu lalu Huawei secara resmi mendonasikan sejumlah komputer tablet ke beberapa sekolah dasar di pulau Papua. Donasi yang merupakan bagian dari Huawei CSR Ramadan 2022 bertemakan "Huawei I Do Care - One Heart for a Fully Connected and Prosperous Indonesia" itu diklaim merupakan upaya Huawei untuk meningkatkan konektivitas dan inklusi digital ke sekolah-sekolah di Papua. Donasi bersangkutan diharapkan Huawei bisa membantu mengatasi kesenjangan digital yang dialami banyak sekolah di sana. Selain itu, pada acara yang digelar secara hibrida di Jakarta, Papua, dan sejumlah daerah lain di Indonesia tersebut; Huawei juga memberikan sumbangan ke aneka panti asuhan di tanah air.
"Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia. Fitur unik ini membuat konektivitas sangatlah penting untuk menyatukan Indonesia dari timur sampai barat. Selama pandemi konektivitas menjadi makin penting untuk menggerakkan transformasi digital. Ia membantu memastikan tidak ada yang tertinggal di dunia yang makin digital ini. Pada acara CSR Ramadan Huawei hari ini kami memberikan penekanan khusus pada penyediaan akses yang inklusif ke dunia digital bagi sekolah-sekolah di Papua. Sebagai bagian dari pengembangan talenta digital, kami percaya bahwa anak-anak, khususnya yang berada di daerah-daerah pedalaman layak untuk menikmati konektivitas dan juga pendidikan yang setara," ujar Wang Bin (Vice President, Management Transformation, Huawei Indonesia).
"Keberadaan teknologi digital yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan untuk mengakselerasi mutu pembelajaran masih sangat jauh," sebut Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd (Direktur Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia). "Untuk sekolah dasar yang jumlahnya 149.000 satuan pendidikan sekolah dasar negri dan swasta dari Sabang sampai Marauke baru terpenuhi kurang lebih sebanyak 28% satuan pendidikan yang memiliki fasilitas TIK memadai untuk mengakselerasi layanan pendidikan melalui teknologi digital. Tentunya ini angka yang masih sangat jauh dari kebutuhan di sektor pendidikan untuk bisa mentransformasi kualitas pembelajaran," jelasnya lagi.
“Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tidak hanya guru sebagai pendidik, namun juga seluruh sektor seperti orang tua, pemerintah, dunia usaha, lembaga masyarakat, media, dan masyarakat umum lainnya. Kami sangat mengapresiasi komitmen Huawei dalam rangka meningkatkan konektivitas dan inklusivitas untuk mendukung arahan Presiden dalam rangka membangun Indonesia dari wilayah timur. Semoga dengan adanya dukungan perangkat teknologi dan akses internet untuk SD di Sorong dan Biak dapat meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di daerah perdesaan dan terpencil. Kami berharap upaya dan dukungan yang dilakukan oleh Huawei dapat direplikasi oleh perusahaan-perusahaan lain khususnya dalam upaya pemenuhan hak anak,” ucap Ir. Agustina Erni, M.Sc (Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Republik Indonesia).
“Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Huawei Indonesia yang telah memiliki inisiatif yang luar biasa untuk menjangkau anak-anak di Papua dan Papua Barat agar bisa terkoneksi secara baik dengan internet. Internet ini seperti pedang bermata dua. Untuk itu, tugas kita bersama, baik pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat umum, adalah memastikan bahwa internet digunakan secara positif, produktif, dan kreatif oleh seluruh pengguna internet di Indonesia,” kata Dedy Permadi, PhD (Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan SDM/Juru Bicara Kemkominfo RI).
Terdapat 50 komputer tablet, 5 wireless router, dan 5 paket berlangganan internet selama 1 tahun yang dihibahkan Huawei kepada 3 sekolah di Sorong dan 2 sekolah di Biak. Masing-masing sekolah mendapatkan 10 komputer tablet, 1 wireless router, dan 1 paket berlangganan internet selama 1 tahun. Sementara, untuk sumbangan ke aneka panti asuhan di tanah air, Huawei memberikan sembako ke 30 panti asuhan di 14 kota di Indonesia.
KOMENTAR