Peran Artificial Intelligence (AI) semakin nyata dan penting di dunia olahraga. Tidak saja meningkatkan kualitas pertandingan, penerapan AI juga dapat dilihat dalam berbagai aktivitas ini.
Data analytics dan AI dapat memberikan prediksi tentang apapun yang bisa diukur secara akurat. Salah satu testing ground terbaik bagi AI adalah dunia olahraga karena bidang ini menyediakan data-data yang terukur.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, penggunaan AI kian jamak ditemui di bidang olahraga, terutama karena pengaruh positif AI terhadap peningkatan kemampuan para atlet. Data dari Allied Market Research menyebutkan, nilai AI di pasar olahraga dunia mencapai US$1,4 miliar pada tahun 2020, dan diproyeksikan mencapai US$19,2 miliar pada tahun 2030 dengan pertumbuhan CAGR 30,3% dari tahun 2021 sampai dengan 2030.
Di industri olahraga, Artificial intelligence dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, seperti analisis pasca pertandingan (post-game analysis), aktivitas saat pertandingan, dan meningkatkan pengalaman fans.
AI juga kemudian digunakan untuk meningkatkan performa para atlet. Aplikasi, seperti HomeCourt, ESPN Player, dan MaxOne (M1) AI SmartCoach memanfaatkan computer vision dan machine learning untuk menilai kemampuan para pemain basket. Selanjutnya para atlet dapat meningkatkan kemampuannya berdasarkan insight yang disajikan aplikasi tersebut.
Merebaknya pandemi COVID-19 awalnya diperkirakan akan menyurutkan langkah adopsi AI di industri ini karena banyak stadion olahraga harus ditutup. Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.
Pandemi dipandang berdampak positif terhadap pemanfaatan AI di industri olahraga. Pembatasan sosial akibat COVID-19 mendorong para pengelola stadion untuk mengadopsi solusi-solusi teknologi, termasuk yang berbasis AI, untuk menghadirkan pertandingan secara virtual. Perangkat yang ditenagai AI juga memungkinkan streaming pertandingan olahraga secara real time tanpa kehadiran operator kamera.
Iinilah beberapa contoh penerapan Artificial Intelligence (AI) di bidang olahraga.
Analisis Performa
Para analis dan pelatih harus memeriksa berbagai data point agar bisa menilai kinerja atlet, di mana keunggulan dan kekurangan mereka.
Metrik untuk mengevaluasi kinerja para atlet ini bervariasi tergantung pada posisi masing-masing pemain tim. Misalnya, dalam sepak bola, indikator kinerja utama pemain ofensif yang berorientasi pada tujuan berbeda dengan pemain tengah atau bek yang kreatif. Meskipun belum semua elemen kinerja dapat diukur, sebagian besar pertandingan yang diikuti si atlet dapat dihitung dan diukur.
Di mana peran AI? AI berperan dalam menentukan karakteristik kepribadian pemain. AI digunakan dalam membandingkan faktor-faktor yang bersifat kualitatif dan variabel numerik, kemudian mengukur hasilnya untuk memprediksi nilai kualitatif yang sesuai dengan si atlet.
AI dalam olahraga juga dimanfaatkan untuk menemukan pola dalam strategi, kekuatan, dan kekurangan lawan, sebelum pertandingan. Langkah ini akan membantu pelatih dalam merancang gameplan yang lebih fokus dan meningkatkan peluang untuk menang.
Kesehatan, Kebugaran, dan Keselamatan
AI saat ini juga dimanfaatkan dalam proses uji fisik para atlet. AI bertugas menganalisis berbagai variabel kesehatan dan gerakan atlet untuk menilai kebugaran, bahkan mendeteksi dini tanda-tanda adanya kelelahan atau cedera akibat stres.
Teknologi wearable kian populer di industri olahraga karena dapat melacak pergerakan dan karakteristik fisik para atlet saat berlatih, dan memantau kesehatan tim secara keseluruhan. AI secara terus menerus akan memantau data stream yang berasal dari perangkat wearable untuk menemukan sekiranya ada sinyal-sinyal peringatan yang mungkin mengindikasikan atlet terjangkit penyakit musculoskeletal atau kardiovaskular. Pasalnya, klub-klub olahraga harus menjaga aset terpentingnya, yaitu para atlet, agar senantiasa berada dalam kondisi puncak selama musim pertandingan.
Talent Scouting
Memanfaatkan data-data historis, AI dapat memprediksi potensi seorang pemain atau atlet di masa depan. Hal ini tentu dapat membantu klub-klub olahraga ketika akan melakukan investasi terhadap pemain tertentu.
AI juga digunakan untuk menghitung nilai pasar pemain untuk membuat penawaran yang tepat, dan di saat yang sama membeli pemain baru. Dengan AI, klub-klub ini mendapatkan pemain yang tepat dengan lebih mudah dan mengeliminasi potensi kerugian akibat transfer pemain yang tidak tepat, asumsi tanpa dasar, dan penilaian yang salah.
Membantu Kerja Wasit
Salah satu contoh pertama pemanfaatan AI di bidang olahraga adalah membantu wasit. Teknologi hawk-eye diterapkan dalam cabang olahraga cricket untuk menentukan apakah seorang pemukul keluar atau tidak. Di arena NASCAR, AI diterapkan dalam video surveillance untuk mengidentifikasi adanya pelanggaran aturan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR