Atlas VPN yang mengacu pada data GlobalStats mengungkapkan jumlah pengguna browser internet Apple, Safari mencapai 1 miliar pengguna atau tepatnya 1.006.232.879 orang per April 2022, setara dengan 19,1 persen dari seluruh pengguna internet di dunia.
Kini Safari menjadi browser kedua setelah Chrome yang penggunanya menembus 1 miliar. Fitur-fitur menarik menjadi kunci pertumbuhan pengguna Safari, mengingat Apple terus menambahkan fitur-fitur baru safari.
Salah satu fitur Safari yang digemari pengguna adalah fitur keamanan, mengingat Apple telah memperkenalkan beberapa fitur keamanan ke peramban Safari selama setahun terakhir.
Fitur keamanan Safari itu adalah Intelligent Tracking Protection (ITP) yang akan memberi tahu seberapa banyak situs yang mencoba mengakses informasi pengguna. ITP juga akan memblokir cookie dari pihak ketiga yang ingin melintasi domain seperti dilansir Tech Crunch.
Google Chrome menjadi peramban yang memiliki jumlah pengguna terbanyak di dunia dengan pengguna sebanyak 3,3 miliar. Faktor yang membuat orang senang memakai Chrome adalah kehadiran satu ekosistem layanan Google seperti Drive, Maps, Google Earth dll.
Di posisi ketiga, ada Microsoft Edge yang mengalah Firefox dengan 212,6 juta pengguna. Sedangkan, Firefox berada di posisi keempat dengan jumlah 179 juta pengguna.
Edge mampu mengungguli Firefox karena Microsoft menetapkan peramban Edge sebagai default browser (peramban internet utama) di semua perangkat Windows. Sejak saat itu, pengguna Edge bertambah secara signifikan.
Berbeda dengan Edge, Firefox lebih berorientasi pada privasi dan keamanan pengguna. Peramban ini banyak menawarkan berbagai fitur keamanan, seperti mode penjelajahan pribadi (private browsing mode) untuk melindungi dari phising, malware, pelacakan, hingga pemblokiran pop-up.
Setoran Google
Google harus merogoh kocek USD9 miliar atau sekitar Rp134 triliun kepada Apple supaya mesin pencari bawaannya atau default di browser Safari untuk iPad dan iPhone.
Tahun lalu, Google membayar USD 3 miliar untuk melakukan hal yang sama.
Apple memberikan kontribusi terbesar kepada Google dari sisi jumlah pengunjung Safari seperti dikutip Phone Arena.
Jumlah biaya yang harus dikeluarkan Apple itu pun tiga kali lipat dari harga yang dibayarkan pada tahun lalu. Jumlah itu berpotensi meningkat menjadi 12 miliar dolar pada tahun depan.
Apple pun akan terus mendapat manfaat dari "kemurahan hati" raksasa internet itu.
Bahkan, jika Google menolak membayar mahal Apple, Apple dapat mendekati Microsoft dengan Bing menjadi opsi bawaan.
Cara itu adalah "win-win" solution mengingat Apple bisa mendapatkan kesepakatan tersebut yang merupakan keuntungan bagi perusahaan.
KOMENTAR