Sebuah laporan terbaru dari Accenture mengungkapkan bahwa “Metaverse Continuum” - spektrum dunia digital yang disempurnakan, realitas, dan model bisnis, sedang mendefinisikan ulang cara dunia bekerja, beroperasi, dan berinteraksi.
Berdasarkan Accenture Technology Vision 2022 yang bertajuk “Meet Me in the Metaverse: The Continuum of Technology and Experience Reshaping Business”, bisnis sedang berlomba menuju masa depan yang sangat berbeda dari cetak biru mereka sebelumnya — sebagaimana teknologi-teknologi baru seperti extended reality, blockchain, digital twins dan edge computing, bergabung untuk membentuk kembali pengalaman manusia.
Laporan yang sama juga menyebutkan hampir semua pemimpin eksekutif di Indonesia yang disurvei percaya bahwa kemajuan teknologi akan lebih berpengaruh dibandingkan dengan perubahan politik, ekonomi, dan sosial untuk strategi jangka panjang mereka di masa depan.
Maka dari itu, Accenture telah meluncurkan grup bisnis Accenture Metaverse Continuum untuk membantu organisasi memanfaatkan peluang ini.
“Gelombang baru transformasi digital yang sedang berlangsung akan mengubah cara kita semua hidup dan bekerja,” ujar Prie Prihadiyanto, Managing Director Accenture Indonesia.
“Hal ini didukung oleh temuan laporan kami yang menunjukkan bahwa mayoritas eksekutif bisnis di Indonesia menyatakan bahwa Web3 dan Metaverse akan memiliki dampak transformasional pada bisnis mereka. Visi kami tentang metaverse sebagai kontinum menekankan pentingnya bagi bisnis untuk bertindak sekarang, atau mereka akan beroperasi di dunia yang dirancang oleh, dan untuk, orang lain,” lanjutnya.
Sebagai bagian dari laporan Techvision 2022, Accenture melakukan survei terhadap lebih dari 60 pemimpin bisnis dan teknologi dari 8 industri di Indonesia.
Dari survei tersebut, 55% pemimpin eksekutif Indonesia menyatakan bahwa Metaverse akan memberikan dampak positif bagi organisasi mereka, dengan 25% di antaranya mempercayai bahwa teknologi tersebut dapat memberikan terobosan atau dampak transformasional.
Laporan yang sama juga menemukan bahwa 93% eksekutif Indonesia yang disurvei sepakat bahwa platform digital masa depan perlu menawarkan pengalaman terpadu, yang memungkinkan penggunaan data pelanggan di berbagai platform dan ruang digital.
Selain itu, sebanyak 83% eksekutif juga menyadari bahwa hingga beberapa tahun ke depan, Web3 akan secara fundamental mengubah cara pelaku bisnis berinteraksi dengan penggunanya secara online.
Johannes Kolibonso, Managing Director, Cloud, Infrastructure & Engineering (CIE) Lead, Accenture Indonesia menuturkan “Semakin pudarnya batas antara kehidupan fisik dan digital konsisten dengan temuan kami yang menunjukkan lebih dari separuh konsumen Indonesia (52%) sepakat bahwa kehidupan digital mereka semakin menjadi nyata. Kini, organisasi memiliki kesempatan dan kewajiban untuk membangun metaverse yang bertanggung jawab menangani masalah seperti kepercayaan, keberlanjutan, keamanan pribadi, privasi, akses dan penggunaan yang bertanggung jawab, diversitas, dan banyak lagi. Tindakan dan keputusan yang mereka buat hari ini akan menentukan bagaimana masa depan nanti.”
Perusahaan yang memiliki visi ke depan akan mulai menavigasi ketidakpastian pasar saat ini sambil mulai bersaing di Metaverse Continuum secara bersamaan.
Accenture sendiri telah mengoperasikan metaverse-nya sendiri yang bertajuk Nth Floor, di mana para karyawan menggunakannya untuk berpartisipasi dalam program orientasi untuk perekrutan baru atau bertemu dan bersosialisasi sebagai tim.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR