Grab resmi meluncurkan GrabMaps hari ini di Singapura yang menawarkan kemampuan "hyperlocal".
Keunggulannya, GrabMaps menampilkan jalan-jalan di gang sempit atau 'jalan tikus' yang memudahkan mitra pengemudi Grab.
"Gang-gang belakang dan jalan-jalan sempit yang umum di kota-kota Asia Tenggara sering kali tidak muncul di peta konvensional, tetapi di navigasi oleh pengemudi dan mitra pengiriman kami setiap hari," kata Co-founder Grab, Tan Hooi, dikutip dari laman Grab.
Grab mengatakan GrabMaps dibangun berdasarkan prinsip pemetaan berbasis komunitas yang memanfaatkan konsumen, merchant, dan armada mitra Grab. Grab mendapatkan data-data baru dari jutaan pesanan dan perjalanan yang dilayani menjadi umpan balik real-time tentang penutupan jalan, perubahan alamat sebuah bisnis, dan berbagai keuntungan lainnya.
Grab juga memiliki kesempatan untuk mengumpulkan points of interest (POI), citra jalan, nama jalan, rambu lalu lintas, dan lainnya untuk penghasilan tambahan.
Peta yang dikembangkan itu juga digunakan di tujuh negara di Asia Tenggara, yakni Singapura, Kamboja, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam di mana Grab beroperasi.
Indonesia memang menjadi wilayah yang dikecualikan dari daftar tersebut. GrabMaps ditargetkan akan dapat digunakan di semua layanan aplikasi Grab pada kuartal ketiga 2022.
KOMENTAR