Platform pendanaan digital bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Modalku, berkolaborasi dengan Linkz Asia untuk memberikan akses pendanaan dan akses digital terhadap UMKM yang tergabung dalam jaringan ekosistem Linkz Asia.
Melalui kolaborasi pendanaan ini, Modalku berharap dapat memberikan solusi bagi bisnis UMKM untuk berkembang pesat tanpa khawatir soal keterbatasan cash flow.
Di tengah transformasi digital akibat pandemi, para pelaku UMKM juga perlu melakukan berbagai inovasi agar dapat menjaga kelangsungan bisnis yang dijalankan. Salah satunya adalah melalui digitalisasi.
Menurut Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya, kerja sama antara Modalku dengan Linkz Asia menjadi salah satu langkah solutif untuk menyediakan fasilitas pendanaan bagi para UMKM.
Pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk dapat menjajakan produk secara online di tahun 2024. Sementara menurut data, selama pandemi, 17,5 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital. Maka dari itu, menurut Modalku, upaya menciptakan bisnis berbasis teknologi perlu dioptimalkan agar dapat mengembangkan bisnis secara efektif dan efisien serta mendukung pemerintah mencapai target yang telah ditetapkan.
Linkz Asia sendiri merupakan perusahaan startup penyedia solusi digital bagi para pelaku UMKM dalam meningkatkan sales dan monitoring melalui fitur electronic sales (digital catalogue), order and inventory management, dan real time business report.
Melalui solusi tersebut, Linkz Asia bertujuan membantu pelaku UMKM dalam bersaing dan meningkatkan penjualan melalui digitalisasi. Saat ini pengusaha yang sudah terhubung dengan Linkz Asia bergerak di industri MRO (Maintenance, Repair, & Operation), bahan bangunan, food and beverages, dan lainnya, dan tersebar di berbagai kota dan provinsi di Indonesia, seperti wilayah Jabodetabek, Medan, Surabaya, Pontianak dan Batam.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kesempatan para pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi untuk meningkatkan penjualan dan membangun hubungan baik dengan para pelanggan bisnisnya,” ujar Reynold.
Sementara General Manager Linkz Asia, Justin Sebastian, mengutarakan, selain digitalisasi, akses terhadap pendanaan digital akan membantu para pengguna yang ada di jaringan Linkz Asia untuk mengembangkan usaha melalui pembelian kebutuhan dengan supplier.
“Terdapat lebih dari 2,000 pengguna UMKM yang telah tergabung dalam ekosistem Linkz Asia dan tentu sangat potensial untuk dijangkau oleh akses pendanaan dari Modalku. Kerja sama ini juga menjadi bentuk komitmen kami terhadap pemerintah dalam meningkatkan angka pelaku UMKM digital agar dapat mencapai target yang ditetapkan serta dukungan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan kinerja serta laba bisnisnya,” imbuh Justin.
Melalui kerja sama ini, para pelaku UMKM dapat memanfaatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp 500 juta dengan durasi pinjaman (tenor) hingga 60 hari. Dana bisa digunakan sebagai modal usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis yang mencakup stok barang, perlengkapan usaha, ataupun biaya marketing.
Pengusaha di area Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan Yogyakarta yang sudah memiliki badan usaha dan telah berjalan selama lebih dari 1 bulan bisa menggunakan fasilitas ini.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR