Aplikasi layanan daur ulang sampah karya anak bangsa, Octopus, kini hadir untuk warga Jakarta. Melalui peresmian Octopoint sebagai bagian dari ekosistem Octopus di M Bloc Space di kawasan Jakarta Selatan, kini warga Jakarta dapat mengakses layanan tanpa biaya ini untuk memilah, mengumpulkan dan mengelola sampah rumah tangga mereka.
Octopus memastikan kualitas sampah yang diterima terjaga dengan baik agar dapat dan mudah untuk didaur ulang. Para pengguna aplikasi Octopus tidak hanya ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, tetapi pengguna juga bisa mendapatkan keuntungan dari setiap sampah yang dikumpulkan. Keuntungan yang didapat berbentuk poin dari berbagai mitra Octopus dan dapat ditukarkan dengan berbagai keuntungan dan manfaat untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami sangat senang dan bangga bahwa akhirnya Octopus turut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam mengatasi permasalahan sampah di Jakarta,” ujar Moehammad Ichsan, Co-Founder dan CEO Octopus.
Lebih lanjut, Ichsan juga menuturkan bahwa pihaknya sangat terbuka bagi pihak yang ingin terlibat dan ikut merasakan manfaat dari nilai-nilai Octopus, di antaranya adalah konsumen, pelestari, dan para pengepul sampah. Ichsan juga berharap melalui program ini Octopus dapat terus berkembang ke berbagai wilayah, sehingga ekosistem daur ulang makin berkembang di Indonesia.
Sejak didirikan pada 2019, Octopus menerapkan ekosistem ekonomi sirkular berbasis teknologi. Misi Octopus adalah membantu para produsen melacak, memilah dan mengumpulkan produk pascakonsumen. Sejalan dengan slogan ‘Solusi Daur Ulangmu’, aplikasi Octopus ingin memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mengelola sampah, sehingga menjadi salah satu solusi untuk mendorong masyarakat membuang sampah atau barang bekas pakai dengan tepat.
Acara peluncuran Octopus di Jakarta diresmikan oleh Drs. Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, melalui tanda tangan MoU antara Octopus dengan Kementerian Koperasi dan UKM, yang bertujuan untuk mengakselerasi usaha mikro berbasis persampahan yang selama ini disebut sebagai bank sampah.
Selain itu, peresmian Octopus juga didukung oleh Pemprov DKI yang menjadi bagian dari program Pemprov "Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah" dalam rangka perayaan ulang tahun Jakarta yang ke-495.
Saat ini Octopus telah menjangkau hampir 200 ribu pengguna yang tersebar di lima kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bali dan Makassar. Octopus juga telah bekerja sama dengan lebih dari 1.700 Bank Sampah dan 14.600 pemulung yang dilatih dan terverifikasi menjadi Pelestari.
Aplikasi Octopus tersedia untuk pengguna Android dan iOS serta dapat diunduh secara gratis di PlayStore maupun App Store.
KOMENTAR