Dalam beberapa tahun terakhir, ransomware menjadi jenis kejahatan siber (cybercrime) yang telah melumpuhkan kegiatan operasional banyak perusahaan. Jumlah serangannya pun kian meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada April 2022, ada lebih dari 700 juta serangan siber di Indonesia dengan bentuk serangan yang paling banyak adalah ransomware.
Selain mengenkripsi data penting dari suatu perusahaan untuk meminta uang tebusan, banyak peretas kelas kakap yang nekat mencuri data-data tersebut untuk dijual di situs ilegal dengan harga tinggi.
Mengingat data merupakan aset paling krusial di era teknologi digital saat ini, perusahaan perlu mengambil langkah untuk mencegah atau meminimalisasi dampak serangan ransomware. Apa saja yang dapat dilakukan? Simak tips berikut:
1. Perbarui Sistem Operasi Secara Berkala
Dengan melakukan sistem update ke versi terbaru, keamanan sistem operasi, termasuk berbagai aplikasi yang dijalankan oleh perusahaan, juga semakin meningkat.
Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan patching pada sistem keamanan, jaringan, dan penyimpanan data secara rutin. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya celah masuk bagi serangan ransomware di masa depan.
2. Batasi Akses Server Perusahaan
Saat ransomware berhasil menyerang satu perangkat perusahaan, maka kemungkinan besar serangan tersebut akan menyebar ke perangkat lain yang berada dalam satu jaringan yang sama.
Oleh sebab itu, perusahaan perlu membenahi manajemen informasi teknologi (IT) agar membatasi akses ke server perusahaan. Hal ini perlu dilakukan terutama oleh perusahaan yang memanfaatkan layanan akses jarak jauh seperti remote desktop protocol (RDP) melalui jaringan internet.
3. Backup Data Secara Hybrid
Meski sudah memiliki sistem keamanan ketat, perusahaan tetap perlu mengantisipasi serangan ransomware.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |
KOMENTAR