Huawei sebagai penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan genomik di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) dan cloud.
Penegasan ini disampaikan Huawei dalam kesempatan webinar bertajuk ‘Artificial Intelligence for Genomic Development’ yang diselenggarakan oleh Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA).
Webinar ini mengungkap betapa pentingnya pengembangan ilmu genomik, karena penerapannya sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan berbagai bidang, seperti kesehatan, bioteknologi, bahkan antropologi.
Khususnya di bidang kesehatan sendiri, ilmu genomik dan teknologi genetik berperan penting dalam mendukung efektivitas diagnosis, pengobatan, maupun pencegahan suatu penyakit. Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, serta ragam penyakit yang muncul tiap tahunnya, Indonesia pun makin memberikan perhatian terhadap perkembangan industri genetika di tanah air.
Teknologi sekuensi gen juga menjadi teknologi utama yang perlu ditingkatkan efektivitas serta efisiensinya oleh industri genetika Indonesia. Salah satu caranya adalah melalui pemanfaatan AI.
Menurut Setiaji, S.T. M.Si, Kepala Digital Transformasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada terobosan baru dari dampak yang ditimbulkan oleh pengurutan dan analisis gen pada sektor kesehatan, pertanian, maupun peternakan.
“Ketika para peneliti mampu melakukan pengurutan dan analisis DNA, sistem Kecerdasan Artifisial (AI) dapat membantu mereka untuk memahami cetak biru genetik spesifik yang mengatur semua aktivitas organisme secara lebih cepat, lebih murah, dan lebih tepat. Dengan insight ini, peneliti dapat membuat keputusan tentang perawatan, organisme yang berpotensi terpengaruh di masa depan, mutasi mana saja yang dapat menyebabkan penyakit yang berbeda, dan bagaimana mempersiapkan masa depan,”papar Setiaji.
Untuk itu, menurutnya lagi, Indonesia membutuhkan Huawei dan para penyedia teknologi AI terkemuka di dunia lainnya untuk menyediakan solusi AI dan TIK mutakhir guna membantu peneliti medis melakukan penelitian dan pengembangan gen yang lebih efisien.
Sementara itu, Jason Zhang, CEO Huawei Cloud Indonesia turut mengamini pentingnya teknologi AI dan daya komputasi yang besar untuk meningkatkan efisiensi. Walhasil hanya komputasi awan yang dapat mendukung operasi tersebut.
Menurut Jason, HUAWEI CLOUD akan menghadirkan dorongan baru bagi industri genetika dengan menggabungkan teknologi baru seperti cloud, kecerdasan buatan, dan 5G. “Dengan teknologi-teknologi tersebut, HUAWEI CLOUD telah menyesuaikan beberapa solusi pengurutan gen yang sangat terintegrasi untuk pelanggan, membantu mereka mencapai pengurutan yang lebih cepat, analisis yang lebih cepat, dan inovasi teknologi yang lebih cepat,” imbuh Jason.
Dr. Mego Pinandito, M.Eng., Deputi Kepala BRIN Bidang Kebijakan Pembangunan mengutarakan bahwa AI semakin intensif dimanfaatkan di Indonesia. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan maraknya transformasi digital di tanah air, serta mendukun Indonesia menjadi negara maju berbasis riset dan inovasi.
“Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) menerapkan Strategi Nasional (Stranas) AI untuk pemanfaatan di bidang prioritas kesehatan, reformasi birokrasi, riset dan edukasi, pangan, dan smart city. Menimbang pentingya AI, kami sangat mengapresiasi peran aktif Huawei dalam memberikan dukungannya selama ini,” ucap Dr. Mego Panindito.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR