ShopeePay dan ukmindonesia.id beberapa hari lalu di Jakarta mengumumkan kehadiran pelatihan virtual pertama dari seri pelatihan gratis yang diperuntukan bagi para pelaku UMKM di tanah air. Pelatihan virtual pertama tersebut mengusung tema "Rumus Membangun Branding untuk Perluas Pasar secara Digital". Adapun seri pelatihan yang dimaksud merupakan kelanjutan dari buku panduan UMKM gratis berjudul “Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay” dan diklaim sejalan dengan komitmen Shopee — dan sewajarnya juga ShopeePay.
Shopee sendiri mengeklaim memiliki komitmen untuk menyediakan berbagai solusi dan dukungan bagi UMKM lokal agar bisa berkembang dan berdaya melalui teknologi. Adapun pada pelatihan virtual pertama yang dimaksud, ShopeePay dan ukmindonesia.id menghadirkan Maulana Hakim (CEO TEGUK Indonesia), Samuel Alexander (Trainer dan Brand Consultant dari ukmindonesia.id), Lala Eka Nilam (Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay), dan Gilang Ageng (CEO ukmindonesia.id). ShopeePay dan ukmindonesia.id pun membagikan tiga konsep utama untuk membangun branding yang efektif.
“UMKM merupakan tulang punggung dan roda penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data dari survei Bank Indonesia, ada sekitar 87,5% dari jumlah UMKM di Indonesia yang terdampak selama periode pandemi. Oleh karena itu, sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM, kami ingin menghadirkan dukungan berupa seri pelatihan UMKM gratis yang bisa menjadi sarana berbagi ilmu dan informasi mengenai cara mengembangkan bisnis. Dengan menggandeng ukmindonesia.id, kami ingin mengantarkan UMKM di seluruh Indonesia untuk dapat naik kelas dan tumbuh ke tingkat selanjutnya,” sebut Lala Eka Nilam.
“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan ShopeePay dalam mengadakan seri pelatihan yang terbuka untuk seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Pelatihan ini kami berikan secara gratis, dan akan diadakan setiap bulannya mulai dari Juli hingga Oktober 2022. Selain topik branding yang dibahas hari ini, akan dihadirkan berbagai topik lainnya seperti strategi penentuan harga jual produk, strategi promosi melalui konten digital, dan strategi kolaborasi untuk tingkatkan penjualan. Kami harap seri pelatihan ini dapat menjadi batu loncatan bagi para pelaku UMKM untuk dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang semakin progresif,” kata Gilang Ageng.
Adapun ketiga konsep utama untuk membangun branding yang efektif yang dibagikan ShopeePay dan ukmindonesia.id adalah berikut ini.
1. Rancang Konsep yang Unik dan Orisinal
Salah satu ciri usaha yang sukses adalah memiliki konsep bisnis ataupun branding yang unik dan orisinal. UMKM perlu merancang konsep yang unik dan orisinal serta sebaiknya yang menyampaikan pesan positif atau menimbulkan perasaan senang ketika dihadapkan dengan konsumen. Tujuannya agar produk atau jasa yang dijual UMKM akan diasosiasikan dengan hal yang positif dan memiliki daya ikat yang kuat di pasar.
2. Sesuaikan Branding pada seluruh Kanal Komunikasi dengan Konsumen
Ketika UMKM sudah memiliki konsep yang unik, pastikan bahwa konsep tersebut tersampaikan dengan baik kepada konsumen melalui seluruh kanal komunikasi yang dimiliki. Branding tidak hanya terbatas pada desain logo atau kemasan produk saja, tetapi juga mencakup gaya bahasa dan topik yang disampaikan UMKM pada berbagai kanal komunikasi seperti spanduk, pamflet, dan media sosial.
3. Jadikan Konsistensi dan Inovasi Sebagai Senjata Utama
Sebuah usaha dapat bertahan lama apabila mengedepankan konsistensi dalam berbagai aspek seperti kualitas dan pelayanan yang baik. Namun, diperlukan juga kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi terkait dengan branding dari waktu ke waktu. Dengan pembaruan branding secara berkala, pesona merek UMKM bersangkutan memiliki potensi untuk menjadi makin kuat dan makin menempel dalam ingatan konsumen.
KOMENTAR