“Kartu perbankan dan kredensial akun Anda dari layanan online tentu akan bisa diekspos ke pengguna jahat (penjahat siber). Mereka juga jadi bisa tahu penghasilan, jumlah tabungan, properti hingga rencana perjalanan Anda,” cetus Kamluk.
Kemudian, resiko lain seperti munculnya cyber-bullies, dan perusahaan dari sektor seperti asuransi berpotensi dapat mengakses informasi data kesehatan Anda dengan mudah.
2. Tidak Ada Kontrol Akses
Dituturkan Kamluk, dunia tanpa adanya cyber security akan turut menghilangkan kontrol akses secara online dalam berbagai hal.
Misalnya, tanpa kontrol akses kegiatan pemungutan suara/survei elektronik, hasilnya akan dapat dicurangi untuk kepentingan seseorang.
Selain itu, akan membuat adanya kemungkinan pembelian palsu, dengan setiap orang dapat mengklaim identitas orang lain untuk membeli dan bahkan mentransfer uang.
“Siapa pun akan dapat mengklaim sebagai Anda atau beroperasi atas nama Anda di dunia online, kemudian dapat membuat kesepakatan dengan orang lain, membeli sesuatu dan mentransfer uang,” ucap Kamluk.
Hal lain yang bisa ditimbulkan dari resiko ini adalah bisnis online yang berpotensi menuju kebangkrutan, dikarenakan akan adanya pembelian palsu, penolakan layanan dan hal lainnya.
3. Tidak Ada Validasi Integritas
Tidak adanya validasi integritas juga akan membuat dampak yang luar biasa bagi dunia.
Contohnya, akan membuat banyak berita dan informasi menjadi sulit dipercaya, dengan berita (hoax) palsu dan disinformasi diperkirakan akan berkembang pesat.
Anda menjadi tidak dapat mempercayai teknologi apapun yang digunakan dan informasi apapun yang Anda baca. Intinya, apapun jadi bisa dipalsukan di dunia tanpa cyber security.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR